Menu
in ,

Giatkan “Event” Nusantara Demi Pemulihan Parekraf

Pajak.com, Jakarta – Pemerintah terus berupaya memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif nusantara sebagai sektor yang terdampak pandemi cukup parah, salah satunya melalui peluncuran Kharisma Event Nusantara (KEN) 2021. Kharisma Event Nusantara (KEN) merupakan penyempurnaan program Calendar of Event yang telah dilaksanakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sejak 2018.

Peluncuran KEN 2021 digadang-gadang jadi momentum bangkitnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan protokol Cleanliness, Health, Safety, and Environmental sustainability (CHSE), sekaligus penanda dimulainya kembali event-event baik berskala lokal, nasional, maupun internasional di 34 provinsi.

Beberapa penyelenggaraan kegiatan yang biasanya mendatangkan banyak wisatawan domestik dan mancanegara di antaranya Jember Fashion Carnaval di Jember, Dieng Culture Festival di Dataran Tinggi Dieng, Festival Ogoh-Ogoh di Bali, dan Festival Lembah Baliem di Raja Ampat.

Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, banyaknya kegiatan yang terpaksa dibatalkan, sangat berdampak pada tenaga kerja dan perekonomian secara nasional.

“Penyelenggaraan event sejatinya merupakan momentum yang paling dinanti dan diharapkan oleh masyarakat karena dapat menciptakan kesenangan, keterikatan, pengalaman, serta pemberdayaan,” kata Sandi di acara peluncuran KEN 2021, di Jakarta, Sabtu Malam (10/4).

Sandi mengemukakan, dengan peluncuran KEN 2021, diharapkan akan menumbuhkan semangat bagi para pelaku parekraf dan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan event, sehingga bisa mempertahankan lapangan kerja dan mendorong perekonomian. Karena, ada sekitar 34 juta masyarakat Tanah Air yang bekerja di sektor ini.

“Program ini juga mengirim pesan untuk memberikan semangat dan motivasi terhadap para penyelenggara event di seluruh indonesia sampai ke level desa, bahwa event selama pandemi dilakukan dengan protokol kesehatan CHSE. Kita bisa berkoordinasi dengan aparat setempat untuk menghadirkan geliat ekonomi kembali, khususnya setelah satu tahun ini event tidak bergerak,” ungkapnya.

Ia menyebut, KEN akan membawa sesuatu yang berbeda karena Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui tim kurator independen akan menentukan kegiatan berdasarkan kategori-kategori, yakni Top 10 Event, Top 10 International Event, Top 10 National Event, Top 10 Regional Event, dan the Best Event of Province.

“KEN dipilih berdasarkan atas tiga aspek yaitu inovasi digital, kolaborasi local wisdom dan pemberdayaan masyarakat, serta adaptasi CHSE. Selain yang masuk dalam daftar, Kemenparekraf tetap merangkul semua daerah dan event lainnya,” ucapnya.

Ia juga berharap, pelaksanaan event ke depannya perlu memerhatikan kondisi dan situasi yang terjadi di daerah tersebut, mengingat pandemi masih berlangsung. Setelah KEN 2021 diluncurkan, seraya kondisi Indonesia yang terus membaik ditambah dengan program vaksinasi yang semakin masif, pihaknya mengharapkan event-event daerah sudah mulai berjalan di semester dua tahun ini.

“Pelaksanaan event mengacu pada prinsip localize, personalize, customize, and smaller in size. Semoga KEN memantik semangat kembali api yang akan kita kobarkan, juga kreativitas sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi di Indonesia,” tegasnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo dalam tayangan video saat meluncurkan KEN 2021. Ia mengatakan, KEN dapat menjadi stimulus untuk membangkitkan kembali sektor parekraf yang mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19.

“Saya mengharapkan, melalui acara ini sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kita akan segera menggeliat kembali, para pekerja di sektor ini bisa kembali bekerja dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sehingga, pariwisata kita dan ekonomi kreatif kita bisa segera pulih dan bangkit kembali,” ucapnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version