in ,

BPS: Komoditas Emas Perhiasan Jadi Biang Kerok Inflasi 2024

BPS: Komoditas Emas Perhiasan
FOTO: IST

BPS: Komoditas Emas Perhiasan Jadi Biang Kerok Inflasi 2024

Pajak.com, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa, inflasi sepanjang tahun 2024 didominasi oleh komponen inti, dengan kontribusi terbesar disumbangkan oleh komoditas emas perhiasan.

Berdasarkan data BPS, emas perhiasan menjadi penyumbang inflasi dengan andil sebesar 0,35 persen. Selain itu, emas perhiasan juga muncul sebanyak 11 kali sebagai komoditas utama penyumbang inflasi bulanan.

“Secara umum, dari Januari hingga Desember 2024, komoditas dari harga bergejolak dan komponen inti memiliki frekuensi yang lebih sering sebagai komoditas utama penyumbang inflasi bulanan,” terang Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, dikutip Pajak.com pada Jumat (3/1/2025).

Baca Juga  Melambat, Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,03 Persen pada 2024

Selain emas perhiasan, komoditas lain yang juga berkontribusi terhadap inflasi adalah sigaret kretek mesin (SKM), dengan andil sebesar 0,13 persen. Sigaret ini juga muncul sebanyak 11 kali sebagai penyumbang utama inflasi bulanan.

Komoditas minyak goreng, beras, dan kopi bubuk turut mencatatkan kontribusi signifikan terhadap inflasi. Masing-masing menyumbang andil sebesar 0,11 persen dan muncul sebanyak 6 hingga 7 kali sebagai penyumbang inflasi. Adapun komoditas lain seperti bawang merah, daging ayam ras, dan ikan segar, menyumbang andil inflasi yang relatif lebih kecil, namun tetap memiliki frekuensi yang cukup sering.

Penurunan daya beli masyarakat juga terlihat dari sejumlah kebutuhan dasar seperti nasi dengan lauk, telur ayam ras, dan biaya sewa rumah, yang semuanya menjadi faktor pendukung inflasi sepanjang tahun.

Baca Juga  Pakar Beberkan Manfaat dan Tantangan Indonesia Bergabung dengan BRICS

Untuk diketahui, inflasi pada bulan Desember 2024 tercatat sebesar 0,44 persen. Indeks harga konsumen (IHK) mengalami kenaikan dari 106,33 pada November 2024 menjadi 106,80 pada Desember 2024.

“Inflasi bulanan Desember 2024 lebih tinggi dibandingkan November 2024 dan Desember 2023,” ujar Pudji.

Adapun, secara tahunan inflasi pada Desember 2024 tercatat sebesar 1,57 persen. Adapun, secara bulanan Inflasi dipengaruhi oleh meningkatnya harga di sebagian besar kelompok pengeluaran.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi bulanan Desember 2024 dengan kenaikan sebesar 1,33 persen. Kontribusinya terhadap inflasi mencapai 0,38 persen.

Selain itu, ikan segar, cabai rawit, bawang merah, dan minyak goreng turut menyumbang 0,03 persen. Beberapa komoditas lain seperti bawang putih, sawi hijau, daging ayam ras, dan beras masing-masing memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,01 persen.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *