Antusiasme Tukar Uang Baru Jelang Lebaran 2025, Waspadai Berbagai Modus Penipuannya!
Pajak.com, Jakarta – Menjelang Lebaran 2025, keinginan masyarakat untuk menukar uang baru semakin meningkat, seiring dengan tradisi berbagi kepada keluarga dan kerabat. Namun, di tengah antusiasme ini, muncul ancaman serius berupa penipuan penukaran uang baru yang memanfaatkan momen tersebut. Dengan modus yang semakin licik dan beragam, para pelaku penipuan kerap kali memanfaatkan kelengahan masyarakat, sehingga banyak yang tanpa sadar menjadi korban.
Bank Indonesia (BI) terus mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap penawaran penukaran uang baru yang beredar, baik melalui aplikasi pesan instan dan media sosial. Menjelang Lebaran, biasanya banyak oknum tidak bertanggung jawab yang menawarkan jasa penukaran uang baru dengan mengatasnamakan BI. Modus ini kerap kali menarik perhatian karena menawarkan kemudahan, tetapi BI memastikan bahwa semua layanan penukaran uang yang resmi tidak dipungut biaya dan tidak dilakukan melalui metode transfer.
Berbagai Modus Penipuan Penukaran Uang Baru
Penipuan penukaran uang baru tidak hanya sekadar biaya layanan yang tinggi, tapi juga sering kali melibatkan penyalahgunaan platform digital. Salah satu modus yang paling banyak terjadi adalah penukaran uang baru melalui transfer digital. Para pelaku menawarkan jasa penukaran dengan iming-iming uang akan langsung dikirimkan setelah pembayaran dilakukan. Namun, alih-alih menerima uang baru, korban justru kehilangan uangnya karena modus tersebut adalah penipuan.
Selain itu, terdapat pula modus penukaran uang palsu, di mana pelaku sengaja mencampurkan uang asli dengan uang palsu. Korban baru menyadari hal ini setelah terlambat, dan sudah mengalami kerugian signifikan. Penipuan berkedok pre-order (PO) juga semakin marak. Dari modus ini, masyarakat yang tertarik menukar uang baru secara daring akan diminta membayar terlebih dahulu, tetapi setelah transfer dilakukan, uang yang dijanjikan tak kunjung diterima.
Kasus penipuan penukaran uang baru juga kerap terjadi, terutama di lokasi-lokasi yang tidak resmi seperti pinggir jalan atau media sosial. Oknum penukar uang liar sering mengenakan biaya jasa yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bank atau layanan kas keliling resmi. Lebih berbahaya lagi, ada juga yang mencampurkan uang palsu dengan uang baru, sehingga penerima baru menyadari kerugian setelah terlambat.
Langkah Aman Tukar Uang Baru
BI bekerja sama dengan perbankan di seluruh Indonesia untuk membuka layanan penukaran uang baru selama periode 3 Maret hingga 27 Maret 2025. Penukaran uang ini merupakan bagian dari program tahunan Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) 2025, yang mengusung tema “Menjaga Rupiah di Bulan Penuh Berkah”.
Layanan ini dilakukan melalui jalur resmi dengan menyediakan uang layak edar (ULE) senilai Rp180,9 triliun. Selain melalui bank, BI juga mengadakan layanan Kas Keliling di berbagai kota, yang memudahkan masyarakat untuk menukar uang tanpa harus datang ke kantor bank.
Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan, BI juga mengimbau masyarakat agar menukar uang baru secara resmi melalui aplikasi PINTAR BI. Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan masyarakat melakukan penukaran uang secara daring, tanpa harus khawatir menjadi korban penipuan.
BI mengungkapkan, masyarakat bisa melakukan penukaran uang Rupiah di layanan penukaran SERAMBI 2025 dengan tiga langkah mudah. Pertama, melakukan pemesanan layanan penukaran SERAMBI 2025 terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR (pintar.bi.go.id). Kedua, hadir di lokasi penukaran sesuai lokasi dan jadwal yang tercantum dalam bukti pemesanan. Ketiga, melakukan penukaran dengan membawa bukti pemesanan, uang rupiah yang akan ditukarkan, dan identitas diri (KTP).
Oleh karena itu, selalu gunakan saluran resmi yang telah disediakan oleh BI dan perbankan nasional. Dengan adanya layanan Kas Keliling serta aplikasi PINTAR BI, masyarakat kini dapat menukar uang baru dengan lebih aman, praktis, dan tanpa risiko penipuan. Jangan biarkan momen bahagia menjelang Lebaran terganggu oleh ulah oknum penipu. Tetap waspada dan bijak dalam memilih tempat penukaran uang baru, serta pastikan untuk selalu menggunakan jalur resmi.
Comments