Menu
in ,

4 Ide Usaha Tambah Penghasilan Saat Ramadan

Pajak.com, Jakarta – Memasuki bulan suci Ramadan, umat muslim di seluruh dunia pun khusyuk melakukan ibadah puasa. Di sisi lain, momentum Ramadan juga bisa Anda manfaatkan untuk menjalankan usaha. Cukup banyak peluang usaha dadakan/musiman untuk menambah pundi-pundi penghasilan bahkan meraup cuan yang cukup menggiurkan bila pintar-pintar menjalankannya.

Apakah Anda tertarik untuk mencobanya? Nah, berikut kami tampilkan 4 ide jenis usaha yang bisa Anda pilih dan terapkan sesuai dengan modal, kegemaran, dan keahlian.

Takjil 

Jika menyelisik artinya dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Takjil berarti menyegerakan berbuka puasa, atau lebih kepada anjuran untuk tidak menunda-nunda berbuka puasa setelah azan magrib dilantunkan. Namun, masyarakat kita telanjur mencapnya sebagai kudapan ringan untuk pembatal puasa. Jenisnya pun beragam seperti kolak, bubur pacar cina, bubur sumsum candil, es buah, atau macam-macam gorengan. Jenis makanan maupun minuman ini tak pernah lekang waktu dan selalu dinantikan saat bulan puasa tiba.

Biasanya, pelaku usaha kuliner akan mendiversifikasi produk mereka agar relevan dengan bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri. Namun, membuat camilan atau takjil bisa menjadi langkah yang baik bagi pemula untuk mencoba raih penghasilan tambahan di bulan penuh berkah ini. Selain tidak membutuhkan modal yang besar, berbagai penganan itu mungkin sudah biasa Anda buat sehari-hari sehingga tidak membutuhkan skill khusus untuk mempelajarinya.

Katering

Meski pemerintah sudah membolehkan masyarakat untuk berbuka puasa di restoran atau tempat makan, sebagian masyarakat masih enggan untuk melangsungkan acara buka puasa di tempat umum—terutama bagi para lanjut usia atau yang manusia rentan lainnya seperti ibu hamil dan anak-anak. Tentu, ini bisa jadi peluang bagi Anda untuk menawarkan keahlian memasak ke mereka.

Anda bisa menyediakan paket berbuka untuk per orang selama 1, 3, 7, 14, hingga 30 hari atau selama bulan Ramadan. Dengan paket berlangganan itu, Anda bisa berkreasi dengan berbagai macam rasa dan jenis masakan. Terpenting, Anda mesti bisa menjamin kualitas, kebersihan makanan, dan packaging yang menarik supaya mendapat kesan baik dari pelanggan. Supaya lebih menarik, Anda bisa tawarkan layanan antar secara gratis dengan maksimal radius jarak tertentu.

Cara lainnya, Anda bisa juga sebagai private chef dan memasak langsung di rumah konsumen. Gaya masak seperti ini kian menjadi tren di Jepang saat pandemi COVID-19 melanda. Warga Jepang memilih untuk mengundang koki profesional ke rumah untuk memasak hidangan favorit layaknya di restoran. Bisnis ini menjadi cara baru bagi masyarakat untuk mengakses makanan berkualitas restoran dengan tetap nyaman tinggal di rumah.

Anda tentu bisa mendiskusikan terlebih dahulu biaya, jenis menu yang diinginkan, hingga bahan bakunya dengan konsumen. Sayangnya, meski bisnis ini terlihat menguntungkan dan lebih personal, Anda hanya bisa menangani satu-dua rumah saja per harinya jika melayani untuk konsumen yang ingin sahur dan berbuka puasa.

Perlengkapan ibadah

Dengan pelonggaran aturan dari pemerintah untuk beribadah di masjid, banyak masyarakat yang mulai mempersiapkan perlengkapan ibadah yang benar-benar baru. Pasalnya, mengenakan peralatan baru—dalam hal ini mukena, sajadah, atau sarung—diyakini bisa memengaruhi psikologis seseorang dengan membawa dampak lebih semangat dan bahagia.

Kebutuhan ini tentu membawa peluang bisnis buat Anda yang jago berdagang. Anda bisa membeli perlengkapan ibadah secara grosir di toko peralatan salat yang besar, sehingga bisa mendapatkan harga yang lebih murah. Namun, Anda juga perlu update tren terkini agar barang-barang yang Anda beli tidak ketinggalan zaman. Setelah itu, Anda bisa mulai menawarkan kepada tetangga, teman, sampai sanak saudara baik secara langsung maupun grup WhatsApp.

Agar lebih menarik perhatian, tampilkan foto-foto peralatan salat itu dalam selebaran iklan digital yang template-nya bisa didapat secara gratis dari aplikasi di seluler pintar Anda seperti Canva, Inkscape, Logo Maker, atau PicsArt.

Bingkisan atau “Hampers” 

Tradisi memberi bingkisan atau hampers untuk orangtua, teman, klien, atau kolega seolah telah mendarah daging bagi masyarakat kita. Melalui bingkisan itu, si pengirim ingin mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas hubungan atau kerja sama yang terjalin. Biasanya, pesanan mengirim bingkisan banyak berdatangan jelang lebaran atau Idulfitri.

Bagi Anda yang punya daya kreativitas tinggi, jangan lewatkan peluang dapat cuan dari sini. Bingkisan saat bulan Ramadan bisa bermacam-macam jenisnya, bisa berupa kue kering seperti nastar, kastengel, atau putri salju; makanan basah, keik, atau jajanan pasar; teh atau kopi bubuk; bahan pokok; peralatan salat; dan kerajinan tangan.

Jika Anda memiliki keahlian memasak, maka ada baiknya membuat bingkisan makanan. Namun, jika Anda jago membuat kerajinan tangan atau merajut sudah pasti bingkisan ini akan jauh memberi kesan bagi penerimanya. Untuk menjaring konsumen lebih banyak lagi, Anda perlu memberikan keleluasaan bagi calon konsumen yang memberikan permintaan khusus atau custom. Ingat, pembeli adalah raja, maka Anda harus dapat melayani sebaik mungkin untuk dapat kepuasannya. Kalau konsumen sudah puas, maka ia tak ragu-ragu memberikan promosi gratis dengan mereferensikan Anda kepada kenalan mereka.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version