Menu
in ,

Pendanaan Desty Kuatkan Layanan untuk Kreator Konten

Pendanaan Desty Kuatkan Layanan untuk Kreator Konten

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Desty, startup penyedia layanan kreator konten (social commerce), meraih pendanaan investasi pra-seri A lanjutan sebesar 5 juta dollar AS atau sekitar Rp 71,3 miliar dari East Ventures—perusahaan modal ventura asal Indonesia. Sebelumnya, Desty mendapat suntikan dana dari 5Y Capital sebesar 3,2 juta dollar AS atau Rp 46 miliar pada Juli 2021.

5Y Capital adalah perusahaan modal ventura asal Tiongkok yang juga berinvestasi kepada Xiaomi. Dana investasi akan dimanfaatkan Desty untuk memperkuat layanan kepada penjual, influencer atau kreator konten dalam memasarkan dan menjual produk atau jasa.

Sebagai informasi, Desty merupakan startup asal Indonesia yang berdiri sejak Oktober 2020. Perusahaan ini terus berkembang dengan menawarkan platform Desty Page dan DestyStore. Hingga November 2021, sekitar 50 persen pengguna Desty merupakan penjual online, 30 persen lainnya kreator atau influencer, dan 20 persen lain-lain.

Penjual online yang bergabung, antara lain DAMN I Love Indonesia, Luna Habit dan Nama Beauty by Luna Maya, Kurumi, Janji Jiwa, dan Haus. Sedangkan kreator konten yang bergabung yakni Dagelan, Peraih Emas Olimpiade Indonesia Greysia Polii, Choky Sitohang, Tahi Lalats (Mindblowon Studio), Daisuke Botak, Marcella Eteng, Filda Salim, FootNoteStories, dan sebagainya.

Co-Founder sekaligus CEO Desty, Mulyono Xu menjelaskan, Desty akan menggunakan dana segar itu untuk memperkuat layanan dengan mempercepat pengembangan produk dan akuisisi penjual (merchant). Selain itu, Desty akan meluncurkan produk inovatif dalam beberapa bulan ke depan.

“Pendanaan ini menandai penggalangan dana ketiga kami dalam setahun sejak tahap awal pada November 2020. Desty juga berencana menambah jumlah pekerja. Kami merupakan perusahaan rintisan yang memiliki lebih dari 60 orang dalam tim. Desty lahir saat COVID-19 masuk ke Indonesia, ketika digitalisasi terjadi secara masif,” kata Mulyono dalam keterangan tertulis yang Pajak.compada (27/11).

Desty menargetkan satu juta kreator konten dan penjual yang menggunakan platformnya. Optimisme itu ditetapkan karena perkembangan bisnis Desty yang semakin positif hingga saat ini.

“Kami telah mencatatkan pertumbuhan traffic dan nilai transaksi atau GMV (gross merchandise value) masing- masing 60 persen dan 50 persen secara bulanan, selama enam bulan terakhir,” kata Mulyono.

Hal itu diakui oleh Managing Partner East Ventures Willson Cuaca. Ia menilai, Desty merupakan salah satu startup di Indonesia dengan pertumbuhan tercepat di bidang social commerce.

“Yang lebih mengesankan yakni sebagian besar pertumbuhan tersebut berasal dari akuisisi organik, dari mulut ke mulut,” kata Willson.

Principal of Jungle Ventures, Yash Sankrityayan menambahkan, Desty memiliki peluang besar untuk membantu usaha kecil menengah (UKM) mengembangkan bisnis ke teknologi yang sederhana tapi bernilai bisnis kompetitif.

“Para pendiri dan tim Desty berpengalaman dalam menciptakan beberapa produk pemberdayaan commerce yang berpengaruh di seluruh Tiongkok dan Asia Tenggara selama dekade terakhir. Itu menunjukkan keseriusan mereka dalam menciptakan produk Desty dan meningkatkan daya tarik pelanggan dengan cepat,” kata Yash.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version