Menteri Investasi Soroti Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Peningkatan Investasi Berkelanjutan
Pajak.com, Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan bahwa, kunci untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen terletak pada peningkatan investasi yang berorientasi ekspor dan berkelanjutan.
Rosan mengungkapkan bahwa saat ini, konsumsi domestik dan investasi berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi, proporsi investasi harus ditingkatkan.
“Kalau kita lihat struktur pertumbuhan ekonomi, paling besar itu dari konsumsi dalam negeri kita yang kuat, kurang lebih sekarang 53-54 persen. Kedua, datang dari investasi. Investasi sekarang kurang lebih 24-25 persen,” kata Rosan dalam acara Kompas100 CEO Forum dikutip Senin (14/10).
Rosan menekankan bahwa peningkatan proporsi investasi harus didorong, khususnya di sektor-sektor strategis seperti energi bersih dan manufaktur kendaraan listrik. Menurutnya, pemerintah akan mengarahkan investasi ke industri berkelanjutan, sesuai dengan permintaan global.
“Kita inginkan investasi yang berorientasi ekspor dan dilakukan secara berkelanjutan. Itu tema yang akan kita usung ke depannya,” ujarnya.
Industri Hijau dan Energi Bersih
Selain itu, Rosan juga menekankan pentingnya mendorong pembangunan kawasan industri yang menggunakan energi bersih untuk menarik lebih banyak investasi internasional. Menurutnya, langkah ini sesuai dengan visi global untuk dekarbonisasi.
“Kalau kita bicara menarik investasi di sektor EV manufacturing, EV car, EV battery, mereka juga menuntut sumber energi yang digunakan berasal dari energi bersih,” ungkapnya.
Rosan mengungkapkan bahwa pemerintah sedang mempercepat pengembangan kawasan industri berbasis energi bersih di Indonesia, mengikuti jejak negara maju. “Saya baru dari Singapura, bertemu dengan perusahaan Sembcorp. Mereka telah berinvestasi di 13 kawasan industri hijau di Vietnam, dan akhir tahun ini akan bertambah menjadi 18,” tambahnya.
Kepastian Regulasi Perizinan
Selain mendorong investasi berkelanjutan, Rosan menekankan pentingnya kepastian regulasi dalam mendukung iklim investasi. “Kita, pengusaha, paling tidak suka ketidakpastian. Kita ingin semuanya terukur dan terstruktur,” ujarnya.
Rosan mengakui bahwa meskipun pemerintah telah menetapkan standar penyelesaian perizinan, kenyataannya sering kali berbeda di lapangan. “Contohnya, izin ini harus selesai dalam 3 hari, izin yang lain 5 hari. Tapi, kenyataannya bisa 6 bulan, 3 bulan, bahkan setahun,” jelasnya.
Sebagai solusinya, Rosan menyatakan bahwa pemerintah akan lebih tegas dalam memastikan setiap instansi mematuhi perjanjian yang telah disepakati terkait waktu penyelesaian perizinan. “Kalau misalnya sudah ada kesepakatan 3 hari, tapi mereka tidak mengeluarkan izin, maka saya yang akan mengeluarkan izinnya,” tegasnya.
Comments