Menu
in ,

Waspada, Fitur Add Yours Instagram Celah Aksi Penipuan

Pajak.com, Jakarta – Instagram belum lama merilis fitur ‘Add Yours’ yang memuat challenge untuk menyebutkan nama-nama panggilan pengguna, umur, nama pasangan, riwayat tempat tinggal, tanggal lahir, bahkan diminta menunjukkan tanda tangan. Fitur ‘Add Yours’ Instagram yang semula dianggap seru-seruan itu ternyata mempermudah aksi penipuan dan pencurian data pribadi. Netizen diharapkan lebih waspada dalam bermedia sosial.

Salah satu modus penipuan diungkapkan dalam postingan dalam akun Twitter milik Dita Moechtar. Ia mengungkapkan, bahwa baru saja ia dihubungi oleh rekannya yang tertipu oleh oknum yang meminta sejumlah uang untuk ditransfer. Rekannya itu percaya karena penipu memanggilnya dengan nama panggilan akrab. Diduga, nama panggilan akrab itu diambil penipu ketika korban mengikuti challenge di Instagram.

Pajak.com pun telah mendapat izin dari Dita untuk mengutip unggahannya itu.

“Pagi tadi saya telepon, nangis-nangis. Abis ketipu katanya. Biasalah penipu yang telepon minta transfer gitu. Yang bikin temen saya percaya, si penipu manggil dia ‘Pim’. ‘Pim’ adalah panggilan kecil teman saya, yang hanya orang dekat yang tahu. Terus dia inget dia abis ikutan fitur ‘variasi panggilan nama kamu’ (challenge Add Yours),” tulis Dita dalam akunnya, @ditamoechtar_, pada (23/11).

Dia tertipu sampai Rp 35 juta, karena dia pikir itu kakak dari ibunya. Teman saya enggak lapor polisi. Yasudah saja,” kata Dita.

Salah satu kreator konten Eza Hazami mengingatkan, fitur ‘Add Yours’ dengan mudah dan sukarela membuat pengguna memberikan data pribadi. Netizen harus lebih cermat dan bijak dalam memanfaatkan teknologi.

“Enggak sekalian besok-besok masukin nama ibu kandung, sama 3 nomor belakang CVV/CVC (card verification value/code) kamu?” tulis Eza dalam akun Twitter-nya.

Pengamat media sosial Enda Nasution menyebut, sejatinya setiap informasi yang dibagikan di media sosial memang memiliki risiko keamanan untuk dimanfaatkan oleh orang lain dalam kejahatan.

“Selalu ada spektrum antara keamanan dan informasi yang kita bagikan. Kalau mau aman sama sekali, ya tidak ikut posting apa pun, di ‘Add Yours’ atau posting lainnya. Namun, hal ini bukan berarti para pengguna tidak bisa menggunakan fitur-fitur di media sosial. Informasi mana yang kiranya aman untuk dibagikan dan informasi mana yang lebih baik kita simpan. Kalau mau lebih hati-hati, ya waspada dengan informasi yang kita bagikan, lokasi, nama jalan, nomor rumah, data pribadi yang kita ikut posting,” kata Enda.

Psikolog klinis and Co-Founder Ohana Space Kantiana Taslim menambahkan, fitur ‘Add Yours’ semakin populer karena fenomena fear of missing out (FOMO), yaitu seseorang merasa takut ketinggalan dengan sesuatu yang dimiliki orang lain, takut dinilai tidak memahami apa yang sedang menjadi tren, takut dikucilkan, atau iri terhadap hal yang dialami orang lain.

“Itu namanya FOMO, bisa saja disertai rasa takut mereka nggak mengalami. Kok orang lain kelihatannya bisa having fun, bisa menjalani hidupnya dengan lebih happy? Kalau aku enggak mengalami, enggak bisa having fun, dong?” kata Kantiana.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version