Menu
in ,

Wamendag: QRIS di Pasar Rakyat Akan Terus Diperluas

Pajak.comSurabaya – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengungkapkan, pemerintah terus memperluas program Digitalisasi Pasar Rakyat termasuk melalui penerapan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Adapun upaya memperluas QRIS di pasar-pasar rakyat merupakan hasil kolaborasi antara Bank Indonesia (BI) dengan Kementerian Perdagangan RI melalui Program Sehat, Inovatif dan Aman Pakai QRIS (BI), yang diluncurkan sejak awal November lalu.

Jerry mengungkapkan, penggunaan QRIS bertujuan untuk mendisplinkan protokol kesehatan, efisiensi, praktis, dan higienis tanpa tatap muka dalam kondisi pandemi COVID-19.

“Pada pelaksanaannya, pembayaran nontunai menggunakan QRIS sangat efektif dan efisien. Ke depan, pemerintah akan memastikan sistem pembayaran digitalisasi ini diterapkan di lebih banyak pasar rakyat,” katanya saat meninjau pelaksanaan protokol kesehatan dan penerapan digitalisasi pasar rakyat di Pasar Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/12).

Selain itu, pasar rakyat harus tetap terus beroperasi dan menggerakkan sektor perdagangan dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat melalui aplikasi Peduli Lindungi. Katanya, implementasi aplikasi Peduli Lindungi di pasar rakyat sangat mendukung operasional pasar rakyat sebagai tempat masyarakat berbelanja sekaligus berkontribusi mengurangi risiko penyebaran COVID-19.

Dalam kunjungannya itu, Jerry melakukan uji coba secara langsung pembayaran menggunakan QRIS dengan pedagang pasar.

“Beberapa pedagang di Pasar Wonokoromo, khususnya pedagang bahan pokok, sudah menggunakan metode pembayaran digital QRIS bekerja sama dengan beberapa bank seperti BNI, BRI, dan BCA,” imbuhnya.

Jerry mengungkapkan, saat ini telah ada sebanyak 225 pedagang, atau 17,30 persen dari total 1.300 pedagang yang telah menggunakan QRIS di pasar itu. Di sisi lain, pengelola pasar juga terus melakukan sosialisasi sistem pembayaran QRIS kepada para pedagang lainnya.

Secara nasional, akseptasi QRIS terus mengalami pertumbuhan yang positif pada 2021, tecermin dari jumlah pengguna QRIS yang telah mencapai lebih dari 13 juta usahawan, melampaui target tahun ini sebesar 12 juta pedagang.

Berdasarkan data BI, sekitar 88 persen merchant pengguna QRIS merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dengan demikian, diharapkan QRIS mampu membantu masyarakat dalam menjalankan usaha di tengah pandemi.

BI pun memperkirakan, transaksi e-commerce akan mencapai Rp 530 triliun, meningkat tinggi jika dibandingkan dengan 2021 yang diperkirakan mencapai Rp 403 triliun. Oleh karena itu, BI akan terus mendorong perluasan akseptasi QRIS, dengan target mencapai 15 juta pengguna baru pada 2022.

Selain memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bertransaksi secara digital tanpa melalui sentuhan, QRIS dipastikan memberikan banyak keuntungan bagi para pedagang dan kalangan UMKM, seperti membangun profil kredit untuk kemudahan mendapatkan pinjaman, transaksi tercatat dan langsung masuk rekening sehingga mudah dimonitor, dan tidak perlu uang kembalian sehingga bebas risiko pencurian dan uang palsu.

Manfaat lainnya yakni mengikuti tren pembayaran terkini, serta murah dan bebas biaya bagi usaha mikro (0 persen sampai dengan Desember 2021). Selanjutnya, baik Kemendag dan BI akan terus memperluas program SIAP QRIS ke berbagai pasar maupun pusat perbelanjaan lainnya, untuk semakin meningkatkan penggunaan QRIS sebagai solusi pembayaran nirsentuh yang lebih higienis untuk mengawal pemulihan ekonomi nasional.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version