Mendag Budi Santoso: Nilai Transaksi Niaga Elektronik Diproyeksi Rp487 Triliun
Pajak.com, Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan bahwa nilai transaksi niaga elektronik di Indonesia pada tahun 2024 diproyeksikan mencapai Rp 487 triliun. Angka ini naik signifikan dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 453 triliun.
Adapun, proyeksi ini sejalan dengan pertumbuhan pesat ekonomi digital di Indonesia, khususnya dalam sektor perdagangan daring.
“Nilai transaksi niaga elektronik Indonesia berdasarkan data Bank Indonesia pada 2023 adalah sebesar Rp 453 triliun. Pada 2024, nilai ini diproyeksikan meningkat menjadi Rp487 triliun,” kata Budi dalam keterangan resmi, dikutip Pajak.com pada Senin (9/12).
Dalam peluncuran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024 di The Park, Pejaten, Jakarta, Jumat (6/12), Budi aktif mempromosikan produk UMKM melalui sesi live shopping. “Harga kemeja batik yang tadi saya ikut tawarkan ada di kisaran Rp 300 ribu. Saya pikir, kemeja dengan kualitas baik seperti itu akan dijual seharga Rp 800 ribu. Ternyata, barangnya bagus dan harganya murah. Kita harus bangga, bela, dan beli buatan Indonesia. Kita dukung produk-produk dalam negeri agar ekonomi kita bergerak,” kata Budi.
Peluncuran Harbolnas 2024 juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri UMKM Maman Abdurrahman. Harbolnas 2024 dijadwalkan berlangsung pada 10—16 Desember, dengan penjualan khusus produk UMKM dan dalam negeri pada 10—11 Desember serta 13—16 Desember.
Budi menyebutkan, jumlah peserta Harbolnas 2024 mencapai 407, terdiri dari pedagang, ritel daring, hingga penyedia layanan lokapasar. Ia optimistis nilai transaksi produk lokal selama Harbolnas 2024 dapat meningkat 13—16 persen dibandingkan tahun sebelumnya. “Kami juga berharap kontribusi nilai transaksi produk lokal bisa melampaui 50 persen dari total transaksi Harbolnas,” katanya.
Selain itu, Harbolnas 2024 diharapkan memberikan efek berganda pada sektor transportasi dan logistik, khususnya dalam pengiriman barang. Budi Santoso juga mendorong UMKM untuk memanfaatkan platform niaga elektronik secara maksimal guna memperluas pasar domestik dan merambah pasar ekspor.
“Jumlah pengguna platform niaga elektronik pada 2024 diperkirakan mencapai 65,65 juta, meningkat 11,9 persen dari tahun 2023 yang tercatat sebesar 58,63 juta,” tuturnya.
Sebelumnya, nilai transaksi Harbolnas 2023 tercatat sebesar Rp 25,7 triliun, meningkat 182 persen dari penyelenggaraan pertama pada 2019. Kontribusi produk lokal tahun 2023 mencapai Rp 12,3 triliun atau 48,1 persen dari total transaksi Harbolnas. Mendag berharap tren positif ini terus berlanjut demi kemajuan ekonomi digital dan daya saing UMKM Indonesia.
Comments