Menu
in ,

Kemenparekraf Kembali Gelar FoodStartup Indonesia 2022

Pajak.comTangerang – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menggelar FoodStartup Indonesia (FSI) 2022 yang merupakan program pengembangan usaha sektor kuliner, khususnya bagi pelaku UMKM agar dapat meningkatkan kapasitas serta memperluas akses pembiayaan.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo mengungkapkan, acara tahunan ini akan menghubungkan pengusaha rintisan (startup) di bidang kuliner dengan ekosistem yang terintegrasi. Ekosistem ini, menurutnya, merujuk pada suatu jaringan ekonomi kreatif kuliner yakni pemerintah, mentor bisnis, permodalan, supplier, investor, hingga pemasaran. Sehingga diharapkan dapat mendukung kebangkitan ekonomi dengan semakin terbukanya lapangan kerja.

Adapun FSI 2022 mengusung tema “Planet, People, Profit” yang merupakan tiga hal penting yang harus diperhatikan khususnya dalam mendukung hadirnya tujuan pembangunan berkelanjutan. Fadjar bilang, FSI 2022 mencari bisnis kuliner yang menginspirasi dan berkembang dengan orientasi keseimbangan antara keberlanjutan, dampak sosial, dan profitabilitas.

“Kita perlu concern dengan tiga hal ini yang sering dikatakan sebagai triple bottom line. Startup sebagai sebuah entitas bisnis mau tidak mau salah satunya harus memperhatikan aspek profit untuk dapat memiliki keberlanjutan dari sisi ekonomi,” kata Fadjar dalam peluncuran FSI 2022 yang dilakukan secara hybrid di bilangan Gading Serpong, Tangerang, Banten, dikutip Sabtu (5/3).

Fadjar menambahkan, kuliner sebagai salah satu dari tiga subsektor terbesar di ekonomi kreatif merupakan sektor yang inklusif. Artinya, sektor kuliner terbuka bagi siapa saja yang memang ingin atau berminat masuk ke dalam industri atau bisnis kuliner. Kendati demikian, meski mudah, usaha kuliner juga memiliki potensi barrier yang luar biasa.

“Anda harus kreatif, inovatif, setiap saat harus memperhatikan siklus bisnis dengan baik. Di sini hubungan antara profit dan people itu harus kuat,” imbuhnya.

Sementara dari sisi people dan planet, pelaku usaha harus dapat selalu memperhatikan soal cultural—atau dengan kata lain, local wisdom, dan local resources. Bisnis kuliner harus tetap dapat menjaga keberlangsungan lingkungan. Begitu juga hubungan antara profit dan planet. Fadjar mengemukakan, pelaku usaha kuliner dalam berproduksi harus dapat memperhatikan responsible production atau sustainable production.

“Ini ada tugas, ada beban, ada tanggung jawab moral kita semua sebagai penggerak ekonomi kreatif kuliner di Indonesia untuk juga concern. Ini yang harus kita perhatikan, sehingga sangat tepat dan saya sangat senang bahwa tahun ini FSI mengusung tema profit, people, dan planet,” ujar Fadjar.

Fadjar menilai, FSI 2022 harus dapat menjadi momentum dan menjadi wadah atau ekosistem yang bermanfaat bagi pelaku usaha kuliner.

“Semoga yang kita lakukan, ikhtiar kita ini membawa berkah dan manfaat yang sebesar-besarnya. Khususnya dalam rangka pemulihan ekonomi Indonesia. Mari kita bahu-membahu mewujudkan Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh. Sesuai dengan semangat G20 recover stronger, recover together,” pungkasnya.

Adapun FSI akan mengkurasi pelaku ekonomi kreatif kuliner dan membuka kesempatan untuk mendapatkan pembiayaan atau permodalan dengan skema pinjaman konvensional, syariah, pembagian laba, ataupun pembagian saham. Tahapan pendaftaran FSI 2022 yang telah resmi dibuka ini akan berlangsung hingga 25 April 2022.

FSI akan berisi serangkaian acara pendaftaran, seleksi, dan penjurian. Bagi peserta terpilih akan mendapatkan sesi mentoring, business matching, hingga acara puncaknya yaitu Demoday. Pada acara puncak ini terdapat kegiatan showcase produk, mentoring, dan final pitch yang rencananya akan dilangsungkan pada Juni 2022.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version