Menu
in ,

Edtech Cakap Wakili Indonesia di World Economic Forum

Pajak.com, Jakarta – Kementerian Investasi/BKPM menggandeng sejumlah perusahaan tanah air ke World Economic Forum (WEF) 2022 di Davos Swiss. Cakap menjadi satu-satunya perusahaan rintisan edukasi berbasis teknologi (edtech) dari Indonesia yang akan mempresentasikan solusi teknologi, untuk menjawab tantangan pemerataan pendidikan ke seluruh penjuru negeri. Acara bergengsi ini akan diselenggarakan di Davos, Swiss, pada 22–26 Mei 2022.

CEO & Co-Founder Cakap Tomy Yunus mengungkapkan, dalam forum bergengsi itu, Cakap membawa misi untuk memperkuat posisi sebagai platform edtech yang memberikan solusi pendidikan upskilling berupa bahasa asing dan vokasi melalui teknologi. Hal ini juga selaras dengan misi pemerintah dan Presidensi Indonesia di G20 dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Di sisi lain, WEF berkomitmen untuk mengadaptasi perubahan teknologi dengan sistem pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk mempersiapkan individu menjadi tenaga kerja yang andal. WEF juga menyatakan bahwa lebih dari 50 persen tenaga kerja saat ini akan membutuhkan pelatihan tambahan pada tahun 2025.

Akan tetapi, muncul tantangan lagi terkait dengan bagaimana individu dituntut untuk beradaptasi dalam menghadapi disrupsi teknologi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, Tomy mengklaim hal ini sangat selaras dengan agenda Cakap dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Indonesia melalui program upskilling.

“Misi World Economic Forum di bidang pendidikan adalah menutup kesenjangan keterampilan global yang mana ini telah diterapkan pada misi Cakap melalui kelas pembelajaran bahasa asing dan vokasi. Kami ingin meningkatkan sumber daya manusia Indonesia dengan keterampilan tersebut untuk meningkatkan daya saing global mereka,” ucap Tomy melalui keterangan resmi, diterima Pajak.com, Jumat (20/5).

Ia juga mengemukakan, pada pertemuan pendahuluan WEF 2022 yang diselenggarakan di awal tahun ini, Presiden RI Joko Widodo menyebut tiga fokus pemulihan ekonomi di bawah Presidensi G20 Indonesia, salah satunya yakni mengoptimalkan teknologi digital untuk transformasi ekonomi yang lebih cepat.

Untuk itu, Cakap menggandeng WIR Group mengembangkan metode pembelajaran immersive yakni Metacourse yang menggabungkan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) dalam proses pembelajaran. Kolaborasi ini rencananya juga akan ditampilkan pada WEF 2022.

CTO and Co-Founder Cakap Yohan Limerta menyebut, metode yang saat ini masih berupa purwarupa, diharapkan nantinya dapat menjadi kunci utama bagi peserta didik menyerap materi lebih baik dan terus menjaga minatnya hingga pembelajaran dapat tuntas lebih cepat.

“Alasan memilih Metacourse, karena Cakap ingin mengajak dan memberitahu lebih banyak orang bahwa teknologi augmented dan virtual reality juga dapat diterapkan dalam dunia pendidikan. Serta, dengan adanya pengembangan ini, Cakap dapat lebih berkontribusi untuk bangsa utamanya di industri edtech Indonesia. Hal ini juga membuktikan bahwa di bidang edukasi teknologi pun, Indonesia tidak kalah dengan pemain global lainnya,” Ujar Yohan.

Direktur Utama WIR Group Michel Budi mengatakan, kerja sama ini menjadi titik awal kolaborasi untuk pengembangan platform metaverse di dunia pendidikan. Melalui kerja sama tersebut, lanjut Michel, WIR Group akan memperlihatkan bagaimana sistem pembelajaran daring interaktif akan semakin menarik dan memberikan pengalaman baru dengan memanfaatkan teknologi metaverse.

“Kami optimistis, teknologi metaverse bisa membantu pengembangan pendidikan Indonesia bukan saja dalam hal efisiensi dan memberikan pengalaman baru, tetapi juga dalam menciptakan talenta-talenta berdaya saing global,” tutur Michel.

Sementara itu, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan menyambut baik kolaborasi kedua perusahaan teknologi yang akan tampil di WEF.

“Ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menampilkan brand image yang baik, apalagi WEF akan dihadiri pemangku kebijakan dan pebisnis andal dunia. Harapannya, perusahaan rintisan yang kami ajak ke Davos seperti Cakap, mampu menampilkan contoh konkret bahwa teknologi mampu menjadi bagian pemulihan dan membangun keberlanjutan ekonomi,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version