Menu
in ,

DPR: Kuartal II-2022 Positif, Pemulihan Ekonomi Berlanjut

Pemulihan Ekonomi Berlanjut

FOTO: Dok.DPR.go.id

DPR: Kuartal II-2022 Positif, Pemulihan Ekonomi Berlanjut

Pajak.com, Jakarta – Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puteri Komarudin menilai bahwa momentum pemulihan ekonomi terus berlanjut dan semakin menguat di tengah kondisi ketidakpastian dan krisis global. Hal itu dibuktikan dengan kinerja ekonomi Indonesia mampu tumbuh dengan impresif sebesar 5,44 persen year of year (yoy) pada kuartal II tahun 2022.

“Jika dilihat trennya, pada triwulan ini ekonomi kita sudah lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi. Artinya, tanda pemulihan itu semakin nyata dan terus berlanjut. Selain itu, ekonomi kita juga tetap menunjukkan resiliensi di tengah gejolak dinamika global, baik yang dipicu akibat ketegangan geopolitik, tren kenaikan inflasi, hingga ancaman kelangkaan pangan dan energi,” ungkapnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (09/08).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), seluruh komponen pengeluaran tumbuh positif, kecuali konsumsi pemerintah yang masih mengalami kontraksi pada kuartal II-2022 sebesar negatif 5,24 persen (yoy).

Sedangkan, konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 5,51 persen (yoy), investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 3,07 persen (yoy), ekspor tumbuh tinggi mencapai 19,74 persen (yoy), dan impor mencapai 12,34 persen (yoy).

“Saya kira hal ini patut menjadi catatan pemerintah untuk mempercepat serapan belanja pemerintah, khususnya belanja pegawai dan belanja pengadaan barang/jasa pemerintah. Karena dengan belanja pegawai kita bisa memperkuat konsumsi rumah tangga. Begitupun, belanja pengadaan yang akan bermanfaat untuk menggerakkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Puteri menyampaikan bahwa sejumlah strategi untuk menjaga momentum pemulihan perbaikan ekonomi ini terus berlangsung hingga penghujung tahun.

Mulai dari mengendalikan pandemi dengan percepatan vaksinasi dan booster COVID-19 hingga pelonggaran mobilitas yang terukur, dan menjaga daya beli masyarakat pada kelompok 40 persen terbawah melalui program Pemulihan EKonomi Nasional (PEN) khususnya lewat jaring pengaman sosial, seperti Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng, BLT dana desa, serta kartu prakerja.

Selain itu, di tengah ancaman kenaikan harga energi dan pangan, ia juga mendorong pemerintah untuk terus menahan dampaknya terhadap masyarakat, khususnya kelompok menengah ke bawah, melalui belanja subsidi secara terukur dan tepat sasaran.

“Dukungan pembiayaan UMKM melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga perlu terus dijaga. Termasuk terus mempercepat penyelesaian Proyek Strategis Nasional, khususnya proyek infrastruktur yang dapat memberikan efek pengganda bagi pembangunan wilayah dan nasional serta masyarakat sekitar,” jelasnya.

Puteri pun optimistis pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan pada tahun 2022 sebesar 5,2 persen dapat tercapai.

“Capaian triwulan ini menjadi modal besar kita untuk mengejar target hingga akhir tahun nanti. Terlebih, prospek kedepan yang masih kuat,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version