Menu
in ,

Realisasi Insentif PPnBM Kendaraan Bermotor Rp 15,8 M

Pajak.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemberian insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) kendaraan bermotor telah membantu pemulihan sektor otomotif. Pemerintah mencatat, realisasi insentif PPnBM telah mencapai Rp 15,8 miliar dalam periode Januari 2022 hingga Februari 2022. Insentif ini membantu mendorong penjualan mobil sebesar 81,23 ribu unit atau naik 65,09 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

“Utilisasi sudah mulai membaik di sektor kendaraan bermotor terkait penjualan dengan insentif PPnBM yang merupakan bagian program pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional,” kata Airlangga saat membuka pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, (31/3).

Sementara, realisasi PPnBM di tahun 2021 mencapai Rp 4,63 triliun pada 2021 dan terbukti membantu pemulihan ekonomi nasional. Kebijakan itu meliputi diskon PPnBM 100 persen bagi kendaraan bermotor Low Cost Green Car (LCGC) dan 50 persen untuk harga jual mobil Rp 200 juta—Rp 250 juta. Insentif PPnBM diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2021 tentang Perubahan PP Nomor 73 Tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

“Kebijakan PPnBM tersebut mampu membantu membaiknya tren penjualan kendaraan yang pada 2021 mencapai 5,1 juta unit untuk domestik dan 810 ribu unit untuk ekspor,” ujar Airlangga.

Secara spesifik, ia juga menekankan, pemerintah menerbitkan kebijakan insentif lanjutan untuk mendukung percepatan pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Pengenaan tarif diskon PPnBM itu berdasarkan tingkat emisi karbon kendaraan bermotor.

“Hal yang terpenting adalah menyediakan kendaraan dengan target pasar masyarakat berpenghasilan menengah agar utilisasi dapat meningkat dan bisa mendorong kemampuan masyarakat yang daya belinya tertekan akibat beberapa komoditas harganya meningkat dan akibat geopolitik yang mendorong harga BBM (bahan bakar minyak) meningkat cukup tinggi,” ungkap Airlangga.

Dengan demikian, IIMS 2022 diharapkan mampu menjadi pendorong pertumbuhan industri, khususnya di sektor otomotif seiring usainya pandemi COVID-19. Pameran yang digelar pada 31 Maret—10 April 2022 ini juga diharapkan dapat mendorong perkembangan mobil listrik di Indonesia.

“Transisi pada era EV (Electric Vehicle) adalah suatu keharusan. Tahun ini, sudah ada tiga brand yang akan meluncurkan EV di Indonesia. Dengan kehadiran varian EV yang semakin banyak, maka diharap hal ini bisa terus mempercepat transisi karena masyarakat semakin diberi alternatif yang beragam sesuai dengan kebutuhanya masing-masing. Masyarakat harus mengetahui, dengan memakai mobil listrik, kita bisa lebih berhemat. Dari data yang ada, harga satu liter bensin Rp 15.000 hingga Rp 17.000. Satu liter itu setara 1,5 kWh, menurut hitungan pak dirut (direktur utama) PLN (PT Perusahaan Listrik Negara), harganya (jauh lebih rendah) 10 persen jadi Rp 1.500,” ungkap Airlangga.

Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong sejumlah perusahaan melakukan edukasi keunggulan kendaraan listrik secara masif. Secara simultan, pabrikan juga dapat mengakselerasi proses perakitan di dalam negeri dengan harga yang terjangkau. Guna mendorong pertumbuhan industri pabrikan kendaraan listrik di Indonesia, pemerintah melakukan perubahan aturan pada Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi.

“Salah satu pabrikan yang telah melakukan perakitan lokal adalah Hyundai. Pada September ini (2022) akan ada lagi kendaraan lisrtik yang diproduksi di dalam negeri,” tambah Airlangga.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh mengakui, salah satu tujuan utama IIMS memang untuk mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik. Karena itu, sejumlah brand pun menggunakan ajang ini untuk memperkenalkan teknologi dari kendaraan listrik itu.

“Kami menghadirkan hampir semua brand, baik untuk roda dua maupun roda empat, kendaraan listrik yang jadi prioritas pemerintah. Ini untuk kelestarian lingkungan dan lebih baik di masa depan. Semoga IIMS bisa terus merangkul para stakeholders, sehingga proses transisi EV bisa terus didorong. Target net zero emission pada 2060 dapat tercapai,” kata Hendra.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version