Menu
in ,

Berbagai Pilihan Instrumen Investasi dalam Fintech

Berbagai Pilihan Instrumen Investasi dalam Fintech

FOTO: IST

Sejak 11 November lalu, dilakukan rangkaian acara webinar dalam rangka Bulan Fintech Nasional. Acara ini akan dilakukan hingga 12 Desember 2021 nanti. Pada 2 Desember lalu diangkat tema “Fintech Talk: #CatatanSiFintech: Ragam Peluang Investasi dalam Platform Fintech”. Acara ini menghadirkan beberapa panelis yang relevan untuk berdiskusi mengenai beragam pilihan instrumen investasi dalam platform Fintech.

Dickie Widjaja selaku Wakil Sekretaris Jenderal dari Asosiasi Fintech Indonesia dalam pernyataan pembukanya mengatakan bahwa jumlah investor di Indonesia meningkat pesat. Fakta unik lainnya adalah jumlah investor tersebut didominasi oleh investor milenial.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Mohammad Rudy Salahuddin mengatakan bahwa Fintech diharapkan menjadi solusi investasi bagi masyarakat Indonesia di era digital ini. Ekonomi digital merupakan kekuatan baru perekonomian nasional.

Berdasarkan studi Google, Temasek, dan Bain & Company tahun 2021, nilai ekonomi digital Indonesia, diproyeksikan sebagai yang terbesar di Asia Tenggara, yaitu mencapai US$ 70 miliar atau tumbuh sekitar 49% dari tahun sebelumnya.

Hal ini menunjukkan bahwa peluang ekonomi digital di Indonesia sangat baik, didukung juga oleh jumlah penduduk Indonesia yang termasuk terbanyak di dunia dengan bonus demografi. Tingkat penetrasi internet di Indonesia juga mencapai 76,8%.

Beliau juga menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 merupakan akselerator pergeseran perilaku masyarakat dan perubahan model bisnis yang mengadopsi transformasi digital dan sistem keuangan digital. Kehadiran sektor jasa keuangan digital (Fintech) menumbuhkan aspek ekonomi digital secara signifikan. Investasi pada platform digital mencapai 38,7% dari total investasi di Asia Tenggara pada 2020.

Perkembangan investor di pasar modal cukup signifikan naiknya. Per akhir November 2021, jumlah investor sudah mencapai 7,1 juta atau sekitar 85% pertumbuhannya dari tahun sebelumnya. Pemanfaatan Teknologi Informasi memberikan investor kemudahan untuk berinvestasi.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pihak penting dalam sektor jasa keuangan, juga menganggap bahwa perkembangan investor di Indonesia merupakan sebuah kabar baik. Sebagai respons terhadap perkembangan investor, pilihan instrumen investasi dan Fintech di Indonesia, OJK membuat beberapa program atau regulasi bagi investor agar transaksi aman dan mudah, seperti Notifikasi Saham, Electronic RUPS, Electronic IPO, dan lain-lain.

Pluang sebagai salah satu platform Fintech juga hadir dalam acara ini. Pluang menyediakan berbagai produk investasi yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat Indonesia. Yang menjadi keunggulan dari Pluang dibandingkan platform Fintech sejenis lainnya adalah memberikan pilihan bagi investor untuk diversifikasi ke berbagai instrumen seperti emas digital, reksa dana, indeks, dan aset digital. Marcelina Claudia Kolonas selaku Co-Founder Pluang menyarankan semakin dini berinvestasi, semakin baik returnnya di jangka waktu tertentu.

Jika membicarakan instrument investasi, sepertinya kurang lengkap jika tidak membahas bursa berjangka. Salah satu penyedia bursa berjangka adalah Jakarta Futures Exchange (JFE). JFE merupakan bursa berjangka pertama di Indonesia. Instrumen Futures termasuk investasi yang berisiko tinggi. JFS sebagai salah satu yang beradaptasi dengan digitalisasi, juga terlibat mengemban pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan gencar melakukan literasi keuangan.

Billy Budiman selaku Head of Equity Sucor Asset Management memberikan tips berinvestasi, secara spesifik pada reksa dana. Pertama, investor perlu mengetahui risiko dari jenis reksa dana yang akan dipilih, jangan hanya melihat return atau hasil. Untuk pemula akan lebih baik masuk ke Reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap karena risikonya cenderung lebih rendah. Kedua, ketahui profil risiko masing-masing. Ketiga, hati-hati memilih manajer investasi. Pastikan diawasi oleh OJK, ketahui sudah berapa lama sebagai manajer investasi, lihat kinerjanya dan bandingkan dengan manajer investasi lain.

 

Penulis Adalah Mahasiswi Universitas Sumatera Utara, Fakultas: Ilmu Sosial-Ilmu Politik, Jurusan: Administrasi Perpajakan, Angkatan: 2019

* Informasi yang disampaikan dalam Artikel ini Sepenuhnya merupakan Tanggung Jawab Penulis

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version