Menu
in ,

Tips Memilih Aset Kripto Melalui Analisis Fundamental

Tips Memilih Aset Kripto Melalui Analisis Fundamental

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Aset kripto menjadi salah satu aset yang semakin diminati oleh para investor, khususnya semenjak pandemi COVID-19. Namun, belakangan pasar kripto mengalami tekanan hingga membuat banyak jenis kripto terkoreksi signifikan. CEO Indodax Oscar Darmawan akan membagikan tips memilih aset kripto melalui analisis fundamental:

1. Pilih yang kapitalisasi pasarnya tinggi

Untuk investor pemula, memang lebih baik membeli bitcoin dan ethereum terlebih dahulu. Sebab keduanya termasuk kripto yang kapitalisasi pasarnya tertinggi. Jika ingin membeli kripto selain bitcoin dan ethereum, para investor diharapkan dapat melakukan proses riset, yang dimulai dari searching terlebih dahulu. Setelah itu, investor perlu melakukan screening yang terbagi menjadi dua, yakni menyaring aset kripto dan screening profil risiko investor.

2. Ketersediaan aset

Ketersediaan suatu aset kripto bisa diukur dari supply. Hal ini berhubungan dengan permintaan dan penawaran. Bila permintaan besar, namun penawarannya sedikit akibat proses burn token, maka harganya pun akan semakin tinggi, sehingga minat beli terhadap harga pasti naik.

3. Perhatikan volume “trading”

Anda harus memerhatikan volume trading—seberapa banyak aset kripto dijual ataupun dibeli selama 24 jam.

4. Perhatikan “potential roadblocks” serta keamanan aset

Roadmap dari aset kripto tersebut yang menjelaskan apa yang telah dibuat dan akan dilakukan 

5. Kunjungi situs resmi aset kripto 

Untuk melihat informasi mengenai aset kripto, investor bisa mengunjungi situs resmi atau melihat whitepaper dengan mengakses CoinMarketCap atau CoinGecko. Whitepaper merupakan suatu laporan yang didalamnya berisi latar belakang, pendiri projek, market, tujuan pembuatan kripto, rencana kedepannya, penggunaan dananya, serta kuantitas kripto tersebut berapa.

Investor juga dapat melihat komunitas kripto yang diinginkan. Investor juga bisa mempelajari inovasi yang akan dibuat token tersebut dari keaktifannya di sosial media serta event yang diselenggarakan. Selain itu, untuk melihat reputasi kripto, bisa melihat listing di banyak exchange.

Saat ini pemerintah tengah menyiapkan peluncuran bursa aset kripto untuk melindungi investor sekaligus membangun ekosistem digital yang lebih baik. Pasalnya, total nilai transaksi di Indonesia sampai Juli 2021 mencapai Rp 478,5 triliun, transaksi per hari senilai Rp 1,7 triliun.

“Saat ini jual-beli langsung ke trader. Dengan hadirnya bursa, ini akan lebih accountable, kliringnya, kustodiannya, pencatatannya, record-nya, dan lainnya lebih terintegrasi antara konsumen, pedagang, dan juga tentunya yang paling penting adalah memberikan keamanan dan perlindungan untuk konsumen. Ini yang menjadi perhatian kami di Kemendag (Kementerian Perdagangan),” kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga.

Selain itu, pengembangan bursa kripto akan semakin menggairahkan sektor-sektor lain, seperti pariwisata, ekonomi kreatif, serta bisnis-bisnis turunan seperti asuransi dan lainnya.

“Ini ujung-ujungnya bisa menghidupkan kembali UMKM (usaha mikro kecil dan menengah), produk- produk Indonesia. Bangga jika bisa bikin token atau koin sendiri,” kata Jerry.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version