Menu
in ,

Dirikan Community Center, Mirae Asset Jaring Investor

Dirikan Community Center, Mirae Asset Jaring Investor

FOTO: IST

Pajak.com, Surabaya – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (Mirae Asset) mendirikan pusat kegiatan komunitas (community center) investasi pasar modal di Surabaya. Perusahaan sekuritas yang berdiri sejak 1994 ini berharap, pendirian community center untuk menjaring lebih banyak lagi investor pasar modal yang berkelanjutan, khususnya masyarakat Surabaya dan Jawa Timur yang memiliki potensi besar.

Chief Executive Officer (CEO) Mirae Asset Taye Yong Shim menuturkan, jumlah nasabah perusahaan efek di Surabaya dan Jawa Timur dapat terus meningkat. Hal ini seiring dengan meningkatnya optimisme masyarakat terhadap iklim bisnis dan kegiatan ekonomi yang berangsur pulih di tengah perbaikan kondisi COVID-19 secara nasional.

“Dengan pertimbangan faktor positif tersebut maka kami meningkatkan kualitas kantor cabang kami di Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, yang berarti turut meningkatkan kualitas layanan kami kepada nasabah. Adapun keberadaan office education Surabaya juga akan meningkatkan beragam layanan edukasi, pendampingan, dan konsultasi investasi kepada investor pasar modal yang memiliki potensi pertumbuhan besar di Surabaya dan di Jawa Timur,” kata Taye Yong Shim dalam webinar Mirae Asset Media Day, pada (4/11).

Mirae Asset Sekuritas melihat, Surabaya masuk ke dalam daftar 10 provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terbesar se-Indonesia pada kuartal II-2021. Selain itu, Surabaya juga baru mengantongi penghargaan sebagai kota berwawasan lingkungan dan berkelanjutan se-ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) atau ASEAN Environmentally Sustainable City pada Oktober 2021.

Selain itu, hingga saat ini Jawa Timur masih menjadi provinsi kedua dengan nilai transaksi saham terbesar dan menempati posisi ketiga jumlah investor saham terbesar secara nasional. Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan nilai transaksi saham Jawa Timur mencapai Rp 273,34 triliun sepanjang 2020, tertinggi kedua se-Indonesia. Sementara itu, jumlah investor pasar saham Jawa Timur ada di posisi ketiga terbesar nasional yaitu dengan 221.329 akun rekening efek atau yang biasa disebut single investor identification (SID) pada periode yang sama.

“Kami harapkan Mirae Asset community center ini juga dapat membentuk jaringan dengan perusahaan-perusahaan di sektor industri untuk mendapatkan pendanaan di pasar modal baik dari penerbitan efek utang maupun IPO (initial public offering) saham seiring dengan pemulihan dan peningkatan aktivitas perekonomian,” kata Taye Yong Shim.

Mirae Asset Sekuritas juga memandang, dalam empat bulan terakhir pemulihan ekonomi nasional memang disikapi positif oleh masyarakat. Ini tecermin dari penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang melonjak hingga 9,47 persen dibandingkan tahun lalu.

Adapun nilai transaksi Mirae Asset tembus Rp 514 triliun sepanjang tahun 2021 atau lebih tinggi Rp 104 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp 410 triliun. Tae Yong Shim mengatakan, kinerja ini membuat Mirae Asset Sekuritas masih kokoh bertengger di peringkat pertama perusahaan efek dengan nilai transaksi saham terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Nilai transaksi Mirae Asset berselisih Rp 182,86 triliun dari sekuritas yang berada di posisi kedua yang mencatatkan nilai transaksi Rp 331,3 triliun dan di peringkat ketiga dengan nilai transaksi Rp 276,94 triliun. Masing-masingnya memiliki pangsa pasar 7,13 persen dan 5,96 persen dari total transaksi di bursa,” sebutnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version