Menu
in ,

Menko Airlangga Tingkatkan Kualitas Pengolahan Ikan Asin

Menko Airlangga Tingkatkan Kualitas Pengolahan Ikan Asin

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan kualitas pengolahan ikan asin di Pulau Pasaran. Seperti diketahui, profesi sebagian penduduk di Pulau Pasaran adalah sebagai nelayan dan pengolah ikan asin, khususnya ikan teri asin. Penduduk di Pulau Pasaran berjumlah kurang lebih 1.900 penduduk dan 342 Kepala Keluarga. Mereka terbagi atas beberapa kelompok masyarakat, yakni lima kelompok pengolah dengan 48 pengolah, dua kelompok nelayan rajungan, dua kelompok pembudidaya ikan, dan 10 kelompok kerang hijau. Tenaga kerja yang menekuni industri rumahan ikan asin di pulau tersebut berjumlah sekitar 765 orang. Kebanyakan dari mereka adalah ibu rumah tangga yang berasal dari luar Pulau Pasaran.

Menko Airlangga juga menyampaikan apresiasinya kepada para nelayan pengolah ikan asin di pulau tersebut.Menurutnya, upaya tersebut bisa membangkitkan perekonomian masyarakat di lingkungan pulau setempat.

“Ikan asin juga menjadi salah satu makanan yang disukai masyarakat Indonesia, tidak hanya untuk konsumsi lokal, tapi juga diekspor,” ungkap Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis, Minggu (13/2/22).

Sebagai informasi, rata-rata produksi ikan teri asin di wilayah tersebut yakni kurang lebih sebanyak 3 ton per bulan untuk setiap pengolah, sehingga produksi totalnya diperkirakan sebanyak 120 ton-150 ton per bulan atau sekitar 1.140 ton per tahun. Adapun beberapa jenis ikan teri asin yang diproduksi adalah teri nasi super, teri nasi biasa, teri buntiau, teri RC, teri jengki, dan teri katak. Rentang harga jual per kilogram dari yang termahal yaitu ikan teri nasi super senilai Rp 120 ribu per kg sampai dengan yang termurah, yakni ikan teri katak senilai Rp 50 ribu per kg. Produk tambahannya adalah cumi asin dan ikan tanjan.

Dalam hal pemasaran ikan teri asin tersebut, sebanyak 50 persen hasil produksi dipasarkan ke DKI Jakarta, sebanyak 30 persen ke wilayah di Medan, Padang, Jambi, dan sekitarnya, kemudian sebanyak 10 persen ke wilayah di Karawang, Cianjur, Bandung, dan sekitarnya, serta 10 persen ke pasar lokal di Lampung. Adapun keunggulan ikan teri nasi Pulau Pasaran bisa dilihat dari sistem pengolahan ikan teri yang direbus di atas kapal setelah penangkapan, dengan tujuan menjaga kualitas ikan.

Airlangga berharap usaha pengolahan ikan asin di Pulau Pasaran ini akan semakin berkembang, sehingga akan berkontribusi lebih besar kepada produksi ikan asin di Indonesia. Ia menyarankan, para nelayan bisa meningkatkan dari sisi kualitas agar menjadi pilihan ikan asin utama di Indonesia.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version