Pajak.com, Jakarta – Grab suntik modal ke Bareksa, startup marketplace reksa dana dari Indonesia. Kendati belum menyebutkan nilai investasi, namun Grab optimistis suntikan modal pendanaan seri C ke Bareksa ini akan semakin memperkuat ekosistem keuangan digital di Indonesia.
“Dengan ini kami juga mempertegas komitmen Grab di Indonesia dalam mendorong perkembangan startup. Dengan sinergi ini, kami juga berencana menawarkan peluang kepada mitra dan pengguna kami untuk berpartisipasi di pasar modal melalui platform Bareksa,” kata Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi dalam konferensi pers bertajuk ThREEforGood, pada (25/11).
Sebelumnya, Grab juga menyuntikkan modal ke dompet digital OVO. Dengan begitu, kepemilikan saham Grab di OVO saat ini sekitar 79,5 persen. Di sisi lain, OVO telah berinvestasi ke Bareksa dalam putaran pendanaan seri B pada akhir 2019.
“Ini yang membuat kerja sama kami berada di posisi yang sangat sangat strategis. Marketplace reksa dana Bareksa ini bisa menawarkan investasi kepada pengguna, mitra pengemudi, dan mitra penjual atau merchant Grab,” kata Neneng.
Grab menilai, langkah itu seirama dengan besarnya potensi pertumbuhan pasar wealth management di Indonesia yang terus meningkat, khususnya sejak tahun 2020. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, sampai dengan Agustus 2021, ada 6 juta investor pasar modal. KSEI juga mengungkapkan, 70 persen investor ritel membeli reksa dana melalui platform fintech atau marketplace.
CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra mengaku bangga dapat menjadi bagian dari keluarga Grab dan OVO yang saat ini merupakan pemain digital terkemuka di Indonesia.
“Pendanaan Grab ini akan semakin memperkukuh keberadaan Bareksa sebagai marketplace reksa dana on-line terintegrasi pertama di Indonesia, berhasil menjadi platform e-investasi pilihan masyarakat melalui penawaran produk dan layanan investasi yang berkualitas, aman dan beragam,” kata Karania.
Ia optimistis dengan bersinergi bersama Grab dan OVO, Bareksa dapat semakin memperluas akses layanan; mengedukasi manfaat investasi; dan memberikan pengalaman kemudahan investasi yang seamless kepada jutaan mitra pengemudi, pemilik kios atau usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta pengguna Grab maupun OVO.
CEO OVO Jaygan Fu Ponnudurai menambahkan, ketiga perusahaan ini telah membuktikan bahwa kolaborasi dan inovasi antara platform pembayaran digital dan wealth tech memiliki dampak positif yang riil dalam perluasan layanan pasar keuangan.
“Fitur investasi OVO pertama kali diluncurkan di awal tahun 2021 didukung Bareksa kini telah berkembang. Kami menawarkan produk reksa dana, baik yang berbasis konvensional maupun syariah. Kami berhasil menggaet ratusan ribu nasabah baru. Kami yakin produk investasi kami kedepannya akan semakin beragam dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin inklusif,” kata Jaygan.
Ia berharap, kerja sama tiga perusahaan ini dapat menjadi pohon uang bernama pachira aquatic—batang-batang saling terjalin dan daun yang tumbuh subur. Pohon asal Tiongkok ini dipercaya sebagai simbol kemakmuran, penangkap keberuntungan, dan melahirkan kehidupan yang bermakna dan bahagia.
