Menu
in ,

Peran Perempuan dalam Mendesain Kebijakan Perpajakan

Urgensi Perempuan dalam Mendesain Kebijakan Perpajakan

FOTO: IST

Pajak.com, Depok – Guru Besar Ilmu Kebijakan Pajak Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) Haula Rosdiana mengatakan, keterlibatan perempuan sangat penting dalam mendesain kebijakan perpajakan yang berkeadilan dengan memetakan detail dan dynamic complexity. Haula menyebut, hasil riset menyatakan, bahwa memori otak perempuan lebih besar ketimbang pria, sehingga diharapkan perempuan dapat merumuskan fundamental kebijakan perpajakan demi kesejahteraan masyarakat.

“Dalam menganalisis multiplier effect misalnya, masih sedikit, bahkan belum ada yang melihat perspektif meso dan mikro, padahal dampak perpajakan secara nyata justru terjadi dalam level mikro. Karena pajak merupakan beban yang secara langsung memengaruhi cash flow atau cost. Di sisi lain, kalau bahasa seorang filsuf, pajak adalah nadi negara, maka saya katakan pajak adalah darah negara, jadi pajak adalah nyawa yang menentukan eksistensi negara. Selain itu, pajak adalah kunci termudah bagi negara untuk mendapatkan income tanpa harus meminjam dan membayar bunga,” ujarnya dalam acara Sewindu Pengabdian Guru Besar Perempuan Pertama Bidang Ilmu Kebijakan Pajak: Inspirasi Penguatan Peran Perempuan dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, di Auditorium FIA UI, Depok.

Menurut Haula, perempuan memiliki kemampuan yang secara emosional dapat memahami orang lain, sehingga memiliki empati untuk melahirkan kebijakan perpajakan yang adil sekaligus mampu membantu negara dalam menghimpun penerimaan.

“Memahami hal ini membantu menjelaskan, mengapa saya begitu concern terhadap akses terhadap air minum dan layanan sanitasi memadai, misalnya. Tidak banyak yang peduli dengan kebijakan pajak di dua hal ini, bahkan rumusan yang ada dalam penjelasan Pasal 16B huruf n UU PPN (undang-undang pajak pertambahan nilai) terjadi policy gap dan implementation gap akibat terminologi yang tidak tepat, yaitu air bersih, bukan air minum.

Butuh waktu yang lama untuk mengoreksi kebijakan ini, sementara VAT (value added tax) dispute terus bergulir. Sengketa PPN atas air bersih atau air minum perpipaan, biaya pasang, biaya beban tetap dengan policy gap sebagai root of causes-nya. Di sisi lain, kualitas air minum juga akan memengaruhi kesehatan masa depan bangsa, mencegah stunting,” ungkap Haula.

Setelah bertahun-tahun Haula menginisiasi untuk memperjuangan kebijakan perpajakan itu, terbitlah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 58 Tahun 2021 yang ditetapkan pada 6 April 2021. Melalui regulasi ini sengketa atas biaya sambung atau biaya air terselesaikan.

“Kejadian ini menunjukkan mahalnya policy cost akibat kebijakan pajak yang kurang selaras dengan upaya pemerintah mencapai target MDGs/SDGs (millennium development goals/sustainable development goals). Nah, peran perempuan, ibu, sangat diperlukan dalam mendesain kebijakan perpajakan yang terintegrasi dengan berbasis solidaritas sosial untuk mewujudkan keadilan bagi semua. Keadilan perpajakan akan memperkokoh persatuan sehingga membentuk kepatuhan perpajakan yang deliberative yang pada akhirnya mewujudkan kemakmuran bagi semua, rakyat Indonesia,” kata Anggota Komite Pengawas Perpajakan Kementerian Keuangan periode 2019—2022 ini.

Pengabdian Haula pun membuatnya meraih Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Ia tercatat sebagai Guru Besar Ilmu Kebijakan Pajak perempuan pertama, termuda, dan satu-satunya di Indonesia.

“MURI ini bagi saya bukanlah untuk gaya-gayaan, mudah mudahan bisa menginspirasi dan menggugah semangat untuk melahirkan perempuan-perempuan hebat di bidang perpajakan,” kata Haula yang juga Sekretaris Umum Indonesian Fiscal and Tax Administration Association (IFTAA) ini.

Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengapresiasi pengabdian Haula dalam bidang perpajakan. Menurutnya, sewindu pengabdian Haula menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Kebijakan Pajak tentu bukan hal yang mudah.

“Merupakan sebuah kebanggaan negeri ini memiliki sosok perempuan inspiratif seperti Profesor Haula Rosdiana seorang pengajar, pendidik yang dapat menjadi panutan bagi generasi muda. Selamat kepada Profesor Haula Rosdiana. Teruslah menginspirasi dan menguatkan peran perempuan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Iriana dalam video yang ditayangkan dalam acara.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version