Menu
in ,

Diambil Alih Pertamina, Blok Rokan Setor 2,7 T ke Negara

Diambil Alih Pertamina, Blok Rokan Setor 2,7 T ke Negara

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Setelah dua bulan diambil alih oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Blok Rokan telah mampu menyumbang penerimaan sebesar Rp 2,7 triliun. Nilai itu terdiri dari setoran ke negara Rp 2,1 triliun melalui penjualan minyak mentah bagian negara dan pembayaran pajak sekitar Rp 607,5 miliar. Seperti diketahui, sebelum 9 Agustus 2021, Blok Rokan dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia selama 97 tahun.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, keberhasilan PHR itu menjadi bukti kemampuan korporasi pelat merah dalam mengelola sendiri sumber minyak, tidak tergantung operator asing, dan bekerja efisien.

“Saya mengapresiasi kemampuan Pertamina Hulu Rokan menjawab tantangan dalam mengelola ladang minyak terbesar di Indonesia itu,” kata Erick dalam keterangan tertulis, pada (7/11).

Ia mengungkapkan, Blok Rokan merupakan penghasil utama minyak nasional dengan kontribusi 25 persen. Blok yang ditemukan tahun 1941 dan mulai berproduksi tahun 1951 itu berperan penting dalam memenuhi target produksi minyak mentah secara nasional sebesar 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (billion standard cubic feer per day/BSCFD).

Menurut Erick, PHR tidak hanya mampu menjaga keberhasilan Blok Rokan sebagai salah satu penghasil utama minyak nasional, anak usaha PT Pertamina (Persero) itu pun dianggap telah memberikan efek berganda bagi perekonomian nasional berupa manfaat secara langsung bagi nasional maupun daerah.

“Momentum tersebut terus ditingkatkan ke depannya. Selain pemenuhan kebutuhan energi nasional, harus mendukung penciptaan lapangan kerja, peluang bisnis bagi pengusaha lokal, maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Erick.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan kontribusi Blok Rokan tidak lepas dari program kerja yang sangat masif dan agresif. Intensitas kegiatan operasi di Blok Rokan meningkat seiring target 161 sumur hingga akhir 2021. Dalam dua bulan terakhir, PHR telah mengebor lebih dari 79 sumur dan mengoperasikan 16 rig. Operasional itu didukung lebih dari 25 ribu pekerja yang sebagian merupakan warga lokal Riau. PHR pun menargetkan 500 sumur pada tahun depan.

“Peningkatan aktivitas di Blok Rokan tersebut akan mampu meningkatkan denyut aktivitas ekonomi di Riau. Hal itu akan berdampak kepada terbukanya peluang bisnis dan kerja bagi masyarakat lokal, sekaligus meningkatkan nilai investasi di Riau. Kami sudah berdiskusi dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Riau terkait potensi tambahan pajak bagi daerah agar kontribusi yang kami berikan semakin nyata,” kata Nicke.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menambahkan, Blok Rokan masih berpotensial menghasilkan minyak dan gas bumi walaupun sudah dieksploitasi selama 97 tahun.

“Blok Rokan diyakini masih memiliki sumber migas yang potensial untuk ke depannya, jadi untuk itu memang manajemen Pertamina harus melakukan pekerjaan eksplorasi yang masif untuk bisa meningkatkan produksi lagi, jika dulu ada program steam flood maka ke depannya dimungkinkan ada program chemical enhanced oil recovery (CEOR),” kata Arifin.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version