Menu
in ,

Realisasi Investasi Januari-September Capai 73,3 Persen

Realisasi Investasi Januari-September Capai 73,3 Persen

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Kementerian Investasi (Keminves)/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi periode Januari-September mencapai Rp 659,4 triliun atau 73,3 persen dari target Rp 900 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia optimistis, seiring dengan pemulihan ekonomi target investasi itu dapat dipenuhi. Artinya, di periode kuartal IV-2021, Keminves perlu mengejar aliran modal investor hingga Rp 240,6 triliun untuk mencapai target.

“Jika dibandingkan Januari-September 2020 realisasi investasi sebesar Rp 616,6 triliun, terjadi kenaikan hingga 7,8  persen. Kami lakukan mapping terhadap peluang yang insyaallah bisa tercapai Rp 900 triliun,” kata Bahlil dalam konferensi pers bertajuk Realisasi Investasi Kuartal III 2021, pada (27/10).

Optimisme itu karena pemerintah telah memiliki strategi dalam mengejar investasi, baik dalam negeri maupun asing. Namun, Bahlil tidak ingin strategi itu diungkapkan ke publik.

“Kita dalam meracik strategi apa jangan dulu diberitahu ke orang. Bahaya nanti kalau negara lain, negara tetangga tahu, nanti dia sabotase kita. Tapi intinya, pemerintah akan membuat kebijakan yang win-win, menguntungkan investor, pemerintah, dan rakyat,” ungkapnya.

Bahlil menekankan, nilai investasi penting bagi proses pemulihan ekonomi nasional dari pandemi COVID-19. Sehingga Keminves/BKPM akan berupaya mencapai target yang sudah ditetapkan.

“Kabar baiknya, realisasi investasi masih berada di zona positif secara tahunan. Pada periode kuartal III-2021, Kementerian Investasi mencatat investasi sebesar Rp 216,7 triliun, tumbuh 3,7 persen year on year. Jadi menurut saya, mungkin pertumbuhan ekonomi di kuartal III dikisaran 3 persen-4 persen. Perkiraan ini berdasarkan realisasi investasi, nanti akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS),” kata Bahlil.

Secara rinci, untuk realisasi penanaman modal asing (PMA) Januari-September tercatat Rp 331,7 triliun atau tumbuh 9,9 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 327,7 triliun atau tumbuh 5,8 persen.

Berdasarkan wilayah, nilai investasi pada Januari-September 2021 didominasi oleh luar Jawa dengan capaian Rp 340,7 triliun atau tumbuh 12 persen, Sedangkan di Jawa sebesar Rp 318,7 triliun atau naik 3,7 persen.

“Luar jawa masih lebih tinggi dibandingkan tahun lalu atau tumbuh 12 persen ini terkait kecenderungan pilihan investasi. Untuk di Jawa, untuk lokasinya ini bisa dibuktikan, kalau total antara PMA dan PMDN digabung mana lokasinya yang paling besar adalah Jawa Barat. Memang Jawa Barat ini paten kali,” sebut Bahlil.

Ia merincikan, sebesar Rp 34,8 triliun untuk total lokasi investasi di Jawa Barat dengan pertumbuhan sebanyak 16 persen, Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rp 23,9 triliun dengan kenaikan 11 persen, dan Jawa Timur Rp 18 triliun dengan pertumbuhan 8,3 persen.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version