Menu
in ,

Cimory Resmi Go Public Usai IPO Rp 3,66 T

Pajak.comJakarta – PT Cisarua Mountain Dairy Tbk atau Cimory resmi go public dengan mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nama emiten CMRY, setelah sebelumnya berhasil menghimpun dana penawaran umum perdana saham (IPO) sebesar Rp 3,66 triliun.

Adapun jumlah saham yang dilepas melalui penawaran perdana sebesar 1.190.203.000 saham yang mewakili 15 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan setelah resmi IPO dengan harga penawaran senilai Rp 3.080 setiap saham, Pendiri dan Presiden Komisaris Cimory, Bambang Sutantio mengatakan, kegiatan go public ini menjadi momentum yang bersejarah bagi perusahaan.

Bambang mengemukakan, pihaknya berkomitmen terus menguatkan misi perusahaan yang telah beroperasi selama 16 tahun ini untuk menjadi pemimpin di bidang industri olahan susu dan makanan konsumen, dengan menyediakan produk olahan susu dan konsumen makanan premium yang kuat di era perdagangan modern.

“IPO ini menjadi momen bersejarah bagi perusahaan kami, di mana kami bertransformasi dari sebuah perusahaan keluarga menjadi sebuah perusahaan terbuka yang memiliki komitmen kuat terhadap tata kelola perusahaan yang baik, serta fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan,” ucapnya dalam acara pencatatan saham perdana di BEI, Jakarta, Senin (6/12).

Di kesempatan yang sama, Presiden Direktur Cimory Group, Farell Sutantio menambahkan momentum pandemi juga telah mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang bernutrisi.

Ia mengklaim, Cimory akan selalu fokus pada inovasi produk dan menciptakan pasar baru di kategori pangan berbasis protein. Ia juga bilang, perseroan akan terus meningkatkan distribusi dengan investasi di cold chain logistics, serta menambah program kemitraan melalui program Miss Cimory.

Program yang digagas sejak 2013 silam ini adalah cara perseroan untuk memberdayakan perempuan terutama bagi ibu rumah tangga, agar menjadi mandiri dan lebih produktif sehingga dapat membantu keuangan keluarga—sekaligus dapat membantu negara untuk mengurangi kemiskinan.

“Saat ini kami telah bermitra dengan lebih dari 3.600 ibu-ibu di seluruh Indonesia melalui program Miss Cimory, yang memiliki tujuan utama untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru,” ujarnya.

Ia pun menyebut, sekitar 33 persen hasil dana IPO akan digunakan untuk belanja modal terkait dengan penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi dalam bentuk: properti, pabrik dan peralatan. Selanjutnya, sekitar 25 persen untuk penyetoran modal kepada entitas anak yaitu PT Macroprima Panganutama (MP), yang akan digunakan untuk penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi, serta untuk modal kerja.

Sementara sekitar 20 persen lainnya untuk penyetoran modal kepada entitas anak PT Macrosentra Niagaboga (MN), perusahaan yang bergerak di bidang agen dan distributor. Dana tersebut utamanya akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan rencana ekspansi pusat distribusi, sekaligus modal kerja.

Lalu, sekitar 15 persen akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan ekspansi saluran distribusi dalam bentuk penambahan jumlah toko dan sarana pendukung terkait peningkatan jumlah Miss Cimory yang meliputi pelatihan dan pengembangan. Terakhir, sekitar 7 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari hari.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version