Menu
in ,

Petrokimia Gandeng Distributor Salurkan Pupuk Bersubsidi

Petrokimia Gandeng Distributor Salurkan Pupuk Bersubsidi

FOTO: IST

PT Petrokimia Gresik melakukan penandatanganan surat perjanjian jual beli (SPBJ) untuk menyalurkan pupuk bersubsidi pada 2022 bersama 372 distributor wilayah barat yaitu Sumatera dan Jawa, kecuali Jawa Timur.

Gusrizal, selaku Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia mengatakan bahwa seluruh distributor harus mendukung program kerja Pupuk Indonesia karena distributor sangat berperan penting dalam keberhasilan penyaluran pupuk bersubsidi agar dapat sampai di tangan petani yang berhak, sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK).

Gusrizal juga mengingatkan bahwa pendistribusian pupuk bersubsidi tidaklah mudah, para distributor harus melengkapi semua persyaratan administrasi untuk menunjang kelancaraan penebusan pupuk bersubsidi dan penyaluran kepada petani.

Lanjutnya, Gusrizal mengatakan bahwa PT Pupuk Indonesia telah menerapkan Distribution Planning and Control System (DPCS) agar penyaluran pupuk bersubsidi berjalan maksimal. Sistem tersebut memudahkan perusahaan untuk memonitor setiap saat kegiatan distribusi dan stok di lapangan, sehingga dapat meminimalisasi kekurangan stok di daerah dan meningkatkan akurasi perencanaan distribusi.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, selama tahun 2021, pemerintah mengalokasikan pupuk bersubsidi sebanyak 9,04 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organik cair. Tercatat sampai Agustus 2021, sebanyak 4,73 juta ton telah disalurkan. PT Pupuk Indonesia menegaskan akan menyalurkan sisa pupuk yang telah dialokasikan sampai akhir tahun 2021.

Dalam penyaluran pupuk bersubsidi, tidak semua petani bisa mendapatkan. Untuk mendapatkan pupuk bersubsidi para petani harus tergabung dalam kelompok tani, memiliki kartu tani yang terintegrasi dengan elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK) serta menggarap lahan maksimum dua hektare per musim tanam (Permentan No.49 Tahun 2020).

Kemudian Digna Jatiningsih, selaku Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik mengatakan bahwa penyaluran pupuk bersubsidi pada 2022 tidak akan kalah menantang dibandingkan 2021 karena dampak pandemi COVID-19 masih terasa di tahun mendatang. Sehingga komitmen bersama distributor harus diperkuat guna mendukung penyaluran pupuk bersubsidi dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dalam penyalurannya.

Selain itu, untuk mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi, Staf Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) dan Petugas Penjualan Daerah (PPD) juga diharapkan semakin aktif menggandeng kios, kelompok tani, dan Dinas Pertanian Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

Digna juga mengatakan bahwa PT Petrokimia Gresik tidak hanya menyediakan pupuk bersubsidi tetapi juga menyediakan pupuk non-subsidi di kios-kios binaan untuk menjaga ketersediaan pupuk bagi petani, diantaranya yaitu pupuk Phonska Plus, Petro Ningrat, SP-36 Petro, ZA Petro, dan Petro Nitrat. Pupuk tersebut dapat menjadi alternatif pilihan petani agar produktivitas lahan yang mereka miliki semakin meningkat.

Disediakannya pupuk non-subsidi tersebut karena pada 2022 mendatang pemerintah berencana mengurangi jenis pupuk bersubsidi menjadi Urea dan Phonska saja. Sedangkan ZA, SP-36, Petroganik serta Pupuk Organik Cair (POC) Phonska Oca tidak lagi masuk ke dalam skema pupuk bersubsidi pada 2022.

 

* Penulis Adalah Mahasiswi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas: Ekonomi dan Bisnis, Jurusan: Akuntansi, Angkatan 2020

* Informasi yang disampaikan dalam Artikel ini Sepenuhnya merupakan Tanggung Jawab Penulis

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version