Menu
in ,

Pertamina Salurkan Modal Usaha kepada 3.400 UMK

Pajak.com, Jakarta – Potensi sektor perikanan Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara maritim cukup besar. Melihat hal tersebut, PT Pertamina (Persero) melalui program pendanaan modal usaha mikro dan kecil (UMK) turut memanfaatkan potensi ini dengan cara membantu para pelaku UMK sektor perikanan untuk dapat naik kelas.

Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan, peran nyata ini dibuktikan dengan banyaknya UMK sektor perikanan yang menjadi binaan Pertamina. Hingga saat ini, tercatat sekitar 3.400 binaan sektor perikanan yang sudah didampingi Pertamina sejak tahun 1993.

“Pembinaan sektor ini menyasar para nelayan, petambak, dan pelaku usaha di bidang perikanan lainnya. Mereka didampingi hingga mampu meningkatkan hasil produksinya dan terserap oleh pasar,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (27/06).

Ia menambahkan, selain pemberian modal usaha, Pertamina juga turut andil dalam proses pendampingan teknis. “Seperti pemberian pelatihan budidaya, hingga proses pemasaran. Dengan begitu, pelaku usaha sektor perikanan ini diharapkan mampu menjadi UMK yang tangguh dan mandiri,” tambahnya.

Selain sektor perikanan, pertamina juga melakukan pendampingan intensif di sektor pengolahan rempah. Menurutnya, jumlah mitra binaan (MB) yang bergerak di bidang komoditas rempah jumlahnya bervariasi. Baik yang hanya berupa budidaya maupun pengolahan hingga produk jadi. Seperti komoditas cengkeh terdapat 48 MB, cokelat 14 MB, jahe 10 MB, pala 10 MB, dan komoditas pala sebanyak 2 MB.

Pendampingan yang diberikan kepada petani rempah di mulai dari tingkat paling dasar. Seperti persiapan lahan, pemilihan bibit, penanaman, pemeliharaan hingga pemanenan. Tidak hanya itu saja, Pertamina juga kerap memberikan pembinaan untuk mengolah hasil rempah tersebut menjadi barang jadi.

“Dengan begitu, bahan tersebut akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dipasarkan tanpa pengolahan. Sehingga akan menjadikan UMK tersebut naik kelas. Karena mengalami peningkatan omzet, kapasitas produksi, dan tentunya menambah jumlah pekerja yang dibutuhkan,” jelasnya.

Fajriyah menjelaskan, salah satu mitra binaan yang merasakan manfaat adalah Irmawati Husein. Ia merupakan pemilik usaha Ifamoy ini menjual aneka produk olahan rempah dari sekitar tempat tinggalnya di Kelurahan Tabona, Ternate, Maluku Utara. Berkat bantuan modal yang diterima, kini Irmawati bisa melipat gandakan produksi kopi kenari yang semula 100 cap per hari menjadi 10 kali lipat hingga 1.000 cap setiap harinya dengan omzet mencapai Rp 60 juta tiap bulan.

Ia pun mengatakan bahwa melalui program pendanaan UMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. “Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version