Menu
in ,

MIND ID Cetak Laba Rp 1,8 Triliun Tahun 2020

Pajak.com, Jakarta – Mining Industry Indonesia (MIND ID) mencatatkan total pendapatan tahun 2020 sebesar Rp 66,6 triliun dengan laba bersih Rp 1,8 triliun. Capaian laba bersih itu meningkat 7,3 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 24,5 miliar. Bahkan, perusahaan telah mampu mencetak laba sebesar Rp 1,6 triliun pada kuartal I-2021.

Sebagai informasi, MIND adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) holding industri pertambangan yang beranggotakan PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), dan PT Timah Tbk.

Chief Exceutive Officer MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan, perusahaan berhasil mencatatkan kinerja yang positif di tengah tantangan pandemi Covid-19. Pencapaian ini merupakan refleksi atas kapabilitas insan MIND ID dalam merespons perubahan dan dinamika yang mengharuskan pelaksanaan kegiatan operasional berdasarkan kebiasaan baru.

“Perusahaan mendorong MIND ID meningkatkan efektivitas kinerja produksi dan penjualan, melakukan inovasi operasional yang mendukung pengelolaan biaya yang efisien, melakukan eksekusi terhadap peluang pertumbuhan bisnis untuk mempertahankan daya saing, Pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan perusahaan tahun 2020 merupakan refleksi atas kontribusi industri pertambangan sebagai salah satu sektor strategis yang dapat mendukung penguatan ekonomi dalam menghadapi pandemi,” jelas Orias.

Ia mengelaborasi, kinerja MIND ID sepanjang 2020 berasal dari kontribusi pendapatan komoditas emas sebesar 29,1 persen; batubara 25,9 persen; dan timah 21,5 persen. Sedangkan aluminium berkontribusi 9,8 persen; feronikel 7 persen, biji nikel 2,9 persen, dan lain-lain sebesar 3,7 persen. Capaian EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization) sebesar Rp 11,3 triliun atau meningkat sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun 2019 yang tercatat Rp 8,4 triliun.

“MIND ID senantiasa memastikan efektivitas kinerja produksi dan penjualan di seluruh komoditas mineral yang dikelola mulai dari emas dan jasa pemurnian logam mulia, batubara, logam timah, dan tin solder, aluminium, feronikel, dan bijih nikel. Perusahaan juga senantiasa terus meningkatkan portofolio pengelolaan komoditas mineral melalui akuisisi untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis,” jelas Orias.

Demi menguatkan kinerja, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Mining Industry Indonesia memutuskan perubahan kepengurusan dan nomenklatur jabatan, yaitu Direktur Utama Orias Petrus Moedak; Direktur Layanan Strategis Ogi Prastomiyono; Direktur Transformasi dan Pengembangan Usaha Normansyah Duliar; Direktur Hubungan Antar Lembaga Dany Amrul Ichdan; Direktur Pelaksana Sophia Isabella Wattimena.

Menurut Orias, susunan organisasi yang baru didorong untuk mencapai target yang telah ditetapkan melalui penerapan perilaku kunci. yakni agile, going extra miles, dan accountable.

“Ditahun 2021, perusahaan akan tetap mempertimbangkan kesempatan-kesempatan baru yang berpotensi mendukung peluang pertumbuhan bisnis dengan tetap melakukan mitigasi risiko secara terukur,” tambahnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version