Menu
in ,

Inovasi Layanan e-commerce dan Logistik di Pedesaan

Pajak.comJakarta – Sejak awal pandemi Covid-19, di Indonesia terjadi peningkatan jumlah konsumen digital sebesar 21 juta orang. Untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi digital di kawasan pedesaan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menyiapkan infrastruktur digital serta mendorong inovasi dan kemitraan layanan e-commerce dan logistik.

Inspektur Jenderal Kementerian Kominfo Doddy Setiadi mengungkapkan, kemitraan antara e-commerce dan layanan logistik akan memiliki nilai tambah dan meningkatkan ekonomi digital yang inklusif.

“Angka ini menunjukkan pertumbuhan penetrasi e-commerce di pasar terbesar di Indonesia. Bahkan, sudah siap untuk menciptakan dan menangkap nilai tambah era digital, serta berkontribusi pada pengembangan e-commerce yang lebih inklusif,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (26/12).

Selama pandemi yang disertai penerapan jaga jarak serta karantina, memicu penutupan banyak etalase fisik. Di sisi lain, masyarakat mulai beralih memanfaatkan platform e-commerce dalam memenuhi kebutuhannya.

“Kementerian Kominfo memastikan bahwa daerah pedesaan tidak jauh tertinggal dari pusat ekonomi perkotaan dalam hal kesiapan infrastruktur dan teknologi,” tambahnya.

Menurutnya, keberadaan infrastruktur dan platform digital membuka peluang bagi masyarakat, terutama dari pedesaan, menjual produk melalui pasar on-line. Dimana penjual on-line dari pedesaan dapat menjangkau jutaan pelanggan dan terhubung dengan pelanggan nasional maupun internasional meski tetap berada di desa tempat tinggal mereka. Terlebih, hal tersebut akan mengurangi biaya transaksi, memanfaatkan skala dan cakupan ekonomi, dan memungkinkan penjual mengakses kumpulan besar pelanggan melalui platform digital.

Doddy melanjutkan, pemerintah mendukung setiap elemen bangsa terus produktif menghadapi era adaptasi kebiasaan baru pascapandemi. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo menyiapkan percepatan transformasi digital sebagai upaya strategis yang harus dilakukan.

Terkait dengan e-commerce, pengiriman logistik pos dan penggunaan teknologi digital salah satu inovasi agar penjual on-line dari daerah pedesaan tetap kompetitif. Selain itu, tren pemanfaatan e-commerce juga memacu kebutuhan layanan logistik yang andal. Oleh karena itu, pemerintah memastikan infrastruktur logistik pos Indonesia harus terintegrasi secara nasional untuk menjangkau daerah yang belum terjangkau dan meminimalkan kesenjangan infrastruktur antara pedesaan dan perkotaan.

Maka dari itu, Doddy menyatakan bahwa peran operator pos dan logistik penting dalam menyediakan pengiriman jarak jauh di dalam negeri maupun antarnegara.

“Operator pos dan logistik mendukung penjual on-line skala kecil yang berbasis di daerah pedesaan dalam menjangkau pelanggan mereka,” ujarnya.

Sedangkan dalam hal kemitraan, Doddy menjelaskan bahwa kemitraan antara e-commerce dan layanan logistik, terutama di daerah pedesaan menjadi salah satu solusi untuk membuat pasar e-commerce Indonesia terus berkembang dan membuka peluang signifikan bagi masyarakat. Apalagi kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau menjadi tantangan tersendiri dalam pengembangan ekonomi digital melalui pemanfaatan e-commerce.

“Kemitraan tersebut akan melibatkan kolaborasi dalam peningkatan infrastruktur logistik, penguatan layanan point-to-point, dan peningkatan pemenuhan last-mile delivery. Tidak hanya menjangkau seluruh wilayah negara namun bisa menjadi solusi bagi penjual on-line di daerah pedesaan,” jelasnya.

Melalui kemitraan yang terbangun, Doddy mengharapkan keberadaan layanan logistik akan menjadi pendorong bisnis daerah pedesaan menjangkau pelanggan global.

“Saluran logistik pos dapat secara efektif bertindak sebagai penyeimbang dengan memungkinkan bisnis di daerah pedesaan menjangkau pasar dan pelanggan di mana saja, mengatasi tantangan kohesi dan infrastruktur,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version