Menu
in ,

Indonesia Dorong Negara Asia Pasifik Berdayakan UMKM

Pajak.com, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengungkapkan, pemerintah Indonesia mendorong negara-negara di Asia Pasifik untuk menguatkan kerjasama pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan mengatasi dampak perubahan iklim secara berkelanjutan. Menurutnya, ajakan itu telah secara spesifik dikemukakan oleh Presiden Joko Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) Business Advisory Council (ABAC).

“Dalam forum pembahasan soal inklusivitas dan keberlanjutan, Presiden Joko Widodo menyuarakan agar negara-negara Asia Pasifik memperkuat kerja sama dalam dua hal penting. Kedua hal itu dinilai layak menjadi prioritas karena keduanya membutuhkan kolaborasi yang kuat sehingga dapat berdampak besar bagi perkembangan sosial dan pembangunan di Asia Pasifik,” kata Johnny dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, pada (14/11).

Di Indonesia, UMKM terbukti telah berkontribusi mendorong pemulihan ekonomi dan memberdayakan masyarakat. Kegiatan UMKM tidak hanya menjadi jaring pengaman bagi masyarakat penghasilan rendah, tetapi juga menyerap tenaga kerja yang sangat besar. Pemberdayaan UMKM juga sekaligus upaya pengembangan kompetensi perempuan, mengingat 64 persen pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan.

“Pemberdayaan UMKM di Indonesia sangat inklusif karena menjadi bagian pemberdayaan perempuan. Di Indonesia UMKM juga merupakan tulang punggung perekonomian negara. Pemerintah sangat memberikan dukungan, baik dalam wujud program, kebijakan, maupun bantuan permodalan, serta pendampingan agar UMKM memiliki daya ungkit dan segera pulih dari tekanan pandemi. Untuk itu, Presiden Joko Widodo menegaskan peningkatan inklusi keuangan merupakan prioritas,” kata Johnny.

Implementasi keberpihakan utama Indonesia, salah satunya melalui pemberian pinjaman lunak dan bantuan lebih dari 4 miliar dollar AS bagi 17,8 juta UMKM. Di sisi lain, Indonesia juga terus bekerja keras mendukung transformasi digital UMKM selama pandemi COVID-19.

“Kini 8,4 juta UMKM di Indonesia tercatat telah memasuki ekosistem digital, termasuk 54 persen diantaranya merupakan UMKM milik perempuan. Kontribusi UMKM di Indonesia sekitar 60-62 persen terhadap PDB (produk domestik bruto). Sementara di Asia Pasifik, UMKM berkontribusi terhadap 52 persen PDB dan menyerap 50 persen tenaga kerja,” kata Johnny.

Oleh karena itu, Indonesia mendorong peningkatan pemberdayaan UMKM untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi yang inklusif di Asia Pasifik.

“Digitalisasi UMKM di kawasan Asia Pasifik dibutuhkan dan memerlukan percepatan yang didukung dengan pembangunan infrastruktur digital, perluasan konektivitas digital secara inklusif, dan peningkatan literasi digital pelaku UMKM,” jelas Johnny.

Selain itu, Indonesia mendorong penanganan perubahan iklim menjadi prioritas kedua di Asia Pasifik.

“Presiden menekankan, penanganan dampak perubahan iklim harus dilakukan secara berimbang dengan pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat untuk memenuhi target pembangunan berkelanjutan. Konservasi hutan dan kekayaan laut, serta transformasi menuju energi baru dan terbarukan harus mensejahterakan masyarakat bawah. Transisi menuju ekonomi rendah karbon harus dilakukan secara adil dan kolaboratif,” jelas Johnny.

Dengan demikian, dukungan pendanaan dan alih teknologi ramah lingkungan sangat diperlukan untuk mendukung berbagai aksi mitigasi perubahan iklim di negara berkembang. Johnny menekankan bahwa Indonesia menempatkan investasi industri berkelanjutan dan hijau sebagai salah satu prioritas teratas. Proyek prioritas Indonesia, antara lain mencakup pembangunan kawasan industri hijau, pembangunan rantai pasok industri baterai, mobil listrik, serta perdagangan karbon yang sangat besar potensinya.

“Dengan upaya-upaya yang sudah dilakukan Indonesia maka Presiden Joko Widodo mengundang para investor dan pelaku usaha dari kawasan APEC untuk meningkatkan sinergi dan memanfaatkan peluang besar yang ada di Indonesia. Potensi yang sangat besar baik dari sumber daya alam maupun manusia ada di Indonesia. Dengan pemanfaatan yang strategis dan bijaksana diharapkan hal ini dapat memberikan manfaat optimal bagi bangsa kita maupun warga dunia, dengan tetap mengedepankan faktor ramah lingkungan dan berkelanjutan,” jelas Johnny.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version