Menu
in ,

Indonesia dan Bangladesh Komitmen Penyelesaian IB-PTA

Pajak.com, Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag) Indonesia Zulkifli Hasan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Kalam Abdul Momen di kantor Kemendag, Jakarta. Pada pertemuan tersebut, kedua menteri menegaskan komitmennya dalam penyelesaian perundingan persetujuan dagang preferensial Indonesia-Bangladesh atau Indonesia-Bangladesh Preferential Trade Agreement (IB-PTA).

“Saya memastikan komitmen Indonesia untuk menyelesaikan perundingan IB-PTA yang telah diamanatkan oleh pemimpin kedua negara. Harus dipastikan agar IB-PTA berimbang dan menguntungkan kedua pihak. Saya berharap, kedua pihak dapat melanjutkan kembali proses perundingan, sehingga pemangku kepentingan dapat segera menerima manfaat IB-PTA,” ungkapnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (19/07).

Ia menambahkan, pihaknya telah menerima undangan untuk melakukan kunjungan ke Bangladesh. Dimana kunjungan tersebut untuk memperingati 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

“Indonesia dan Bangladesh merupakan mitra strategis dalam berbagai forum kerja sama ekonomi dan perdagangan. Diharapkan kunjungan dimaksud dapat meningkatkan hubungan yang selama ini telah terjalin erat dan meningkatkan hubungan dagang kedua negara,” tambahnya.

Selain itu, Mendag Zulkifli Hasan juga menyambut baik peningkatan signifikan perdagangan bilateral sebesar 72,1 persen pada 2021 baik dari segi ekspor maupun impor. Bangladesh juga menawarkan kerja sama perdagangan di bidang farmasi dan teknologi informasi.

Sebagai informasi, pada 2021, Bangladesh merupakan negara tujuan ekspor ke-15 bagi Indonesia. Sementara Indonesia menempati urutan ke-62 bagi Bangladesh sebagai negara asal impor. Disamping itu, total perdagangan kedua negara mencapai 3 miliar dollar AS dengan nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar 2,9 miliar dollar AS. Sedangkan impor Indonesia dari Bangladesh tercatat sebesar 0,1 miliar dollar AS. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar 2,8 miliar dollar AS terhadap Bangladesh.

Ekspor utama Indonesia ke Bangladesh di antaranya adalah minyak kelapa sawit, batu bara, semen, bubur kayu kimia, serta benang kapas. Sedangkan impor Indonesia dari Bangladesh di antaranya benang dari serat jute, kaus singlet, setelan untuk wanita dan anak perempuan, setelan untuk wanita dan anak laki-laki, serta kantong dan karung.

Tak lupa, Zulkifli pun mengajak para pelaku usaha Bangladesh untuk turut berpartisipasi pada pameran dagang internasional terbesar di Indonesia ‘Trade Expo Indonesia’ ke-37 yang akan digelar secara hibrida pada 19-23 Oktober 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang. Sedangkan TEI yang digelar secara daring akan berlangsung lebih lama, yaitu pada 19 Oktober—19 Desember 2022.

“Kami berharap partisipasi para pelaku usaha Bangladesh pada TEI 2022 akan semakin mendorong perdagangan kedua negara,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version