Menu
in ,

Sri Mulyani dan Menkeu India Bertemu Bahas Pajak Karbon

Sri Mulyani dan Menkeu India

FOTO: KLI Kemenkeu

Pajak.com, Amerika Serikat – Menteri Keuangan (Menkeu) Indonesia Sri Mulyani Indrawati dan Menkeu India Nirmala Sitharama melakukan pertemuan dalam rangkaian acara International Monetary Fund and World Bank Group (IMF-WBG) Spring Meetings di Washington DC, Amerika Serikat (AS). Berbagai isu ekonomi terkini dibahas kedua negara, utamanya mengenai penerapan perdagangan dan pajak karbon.

Menkeu Nirmala menuturkan, pihaknya berinisiatif membahas topik ini karena Indonesia sedang merintis mekanisme perdagangan dan aturan turunan pajak karbon. Sementara, India sudah mulai menerapkan skema pajak karbon terhadap komoditas impor. Tarif pajak yang diberlakukan pemerintah India untuk kegiatan yang menghasilkan satu ton CO2 sebesar 1 dollar AS per ton.

“Kegiatan impor yang terkena pungutan pajak karbon adalah untuk bahan bakar fosil yang masuk ke pasar India. Skema pungutan dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” ungkap Nirmala, dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (19/4).

Di Indonesia, penerapan pajak karbon telah termaktub dalam Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Rencananya, penerapan pajak ini dimulai pada 1 April 2022, namun diundur menjadi Juli 2022. Alasan penundaan, antara lain untuk menyelaraskan aturan pajak karbon dengan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 terkait dengan penyelenggaraan nilai ekonomi karbon yang rilis pada Oktober 2021 lalu.

Selain itu, India dan Indonesia juga membahas perkembangan ekonomi global yang makin menantang, diantaranya karena kenaikan harga energi untuk kebutuhan bahan bakar transportasi. Menurut Menkeu Sri Mulyani, kedua negara juga saling membahas upaya untuk memperkuat kebijakan fiskal.

“Kedua menteri berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam mengelola dan menangani anggaran di masing-masing negara, di tengah kondisi perekonomian yang cukup menantang saat ini,” ungkapnya.

Menkeu Sri Mulyani juga memberikan penjelasan seputar isu dan agenda yang akan dibahas pada Forum G20 Indonesia kepada India dalam pertemuan bilateral saat IMF-WBG Spring Meetings 2022. Apalagi, India akan menjadi tuan rumah setelah Indonesia pada 2023.

“India juga akan melanjutkan topik-topik pembahasan yang telah diangkat Indonesia saat ini,” tambahnya.

Seperti diketahui, Menkeu Sri Mulyani akan memimpin delegasi Indonesia dalam rangkaian Pertemuan Musim Semi IMF-Bank Dunia Tahun 2022 (IMF-WBG Spring Meetings) di Washington DC, AS. Selama 18 April hingga 23 April 2022 ia juga akan melakukan pertemuan dengan para menkeu dan gubernur bank sentral G20, pertemuan bilateral dengan mitra internasional, seminar, dialog, dan pertemuan dengan pihak swasta.

Selain dengan Menkeu India, Menkeu Sri Mulyani juga telah melakukan pertemuan dengan Managing Director Bank Dunia Mari Elka Pangestu. Pertemuan ini membahas mengenai dukungan Bank Dunia untuk agenda transisi energi di Indonesia dan dukungan Bank Dunia untuk Presidensi G20 Indonesia.

“Membahas pula terkait transisi energi, dimana pada saat ini pemerintah Indonesia sedang melakukan energy transition mechanism (ETM) untuk mengurangi emisi CO2 melalui penghentian bertahap pembangkit listrik tenaga batu bara, dan secara bersamaan, mengembangkan energi alternatif terbarukan,” ungkap Menkeu Sri Mulyani.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version