Menu
in ,

Potensi Jaringan Ritel Modern Berbasis Pesantren

Pajak.com, Lamongan – Pondok pesantren (Ponpes) berpotensi menjadi pusat penggerak ekonomi yang sangat besar apalagi didukung banyaknya santri yang menimba ilmu agama. Misalnya di Ponpes Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur, memiliki Koperasi Serikat Bersama Pesantren (KSBP) yang di dalamnya tergabung 17 pesantren di wilayah Jawa Timur dan memiliki sekitar 10 ribu santri.

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan, KSBP Pondok pesantren Sunan Drajat di Lamongan, Jawa Timur, menjadi salah satu contoh jaringan ritel modern berbasis pesantren.

“Kegiatan ekonomi terkait santri maupun dengan lingkungan ini jadi role model jaringan ritel modern berbasis pesantren. Dengan KSBP Ponpes Sunan Drajat menjadi pondasi. Bukan hanya layani pesantren, tapi juga masyarakat di sekitar,” ungkapnya di Ponpes Sunan Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Kamis (15/04).

Hadir dalam kesempatan itu Deputi Bidang Perkoperasian Ahmad Zabadi, Dirut LPDB KUMKM Supomo, Kadis Koperasi dan UKM Jawa Timur Mas Purnomo Hadi, Kepala Perwakilan BI Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah, Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Abdul Gofur, dan Direktur KSBP (Koperasi Serikat Bisnis Pesantren) Anas Alhifni.

Menurut Teten, kolaborasi 17 pesantren yang memiliki produk unggulan masing-masing akan memiliki nilai ekonomi tinggi. Pihaknya optimistis KSBP Sunan Drajat akan bisa tumbuh dan berkembang dan diharapkan menjadi rantai pasok sektor produksi.

“Kami optimis KSBP bisa tumbuh dan berkembang. Kita harap mereka masuk sektor produksi. Apalagi pesantren yang punya produk sendiri. Kemudian antarpesantren dibangun koperasi untuk retailnya maka akan jadi nilai ekonomi tinggi,” ujarnya.

Selain itu, Menkop UKM menjelaskan, model bisnis koperasi yang dibangun tersebut akan menjadi sirkuit ekonomi yang memiliki skala ekonomi yang besar.

“Punya produk sendiri, garam di sini, tempat yang lain minyak. Ini saya kira sirkuit ekonomi yang bisa dibangun antarpesantren. Jika digabung, 17 pesantren punya skala ekonomi yang besar. Ini bisa diperluas di jejaring masyarakat distributor pesantren dan ke masyarakat lebih luas,” jelasnya.

Selain itu, Teten menegaskan bahwa pemerintah akan memperkuat pembiayaan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB KUMKM). Menurutnya, perkuatan pembiayaan bagi KSBP Sunan Drajat disalurkan Rp 4,5 miliar dan ke depan akan ditambah lagi jika untuk mewujudkan roda perekonomian yang lebih maju.

“Kami perkuat pembiayaan. Kita baru Rp 4,5 miliar. Ke depan sesuai dengan kegiatan ekonomi bantu lebih kuat lagi pembiayaan,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur KSBP Sunan Drajat Anas Alhifni mengatakan, KSBP Ponpes Sunan Drajat Lamongan berdiri pada 2017. “Koperasi itu memiliki anggota 17 koperasi pondok pesantren di antaranya Ponpes Langitan Tuban, Tambak Beras Tebu Ireng Jombang, Gontor Ponorogo, Sidogiri Pasuruan, dan Lirboyo Kediri,” katanya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version