Menu
in ,

Mirae Asset Sekuritas: Menakar Imunitas IHSG di Agustus

Pajak.com, Jakarta – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (Mirae Asset Sekuritas) menakar imunitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang Agustus 2021. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengatakan, IHSG akan menguat hingga mendekati level 6.400 di bulan ini.

Ia menganalisis, keyakinan itu didukung oleh tiga indikator, yaitu jumlah infeksi baru kasus harian Covid-19 yang mulai mereda ke angka 30.000 kasus per hari, akselerasi program vaksinasi yang membuka peluang potensi pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dan rilis kinerja yang membaik dari perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Memasuki bulan Agustus, kami yakin imunitas IHSG mampu menguat, dengan target ke level 6.394 secara teknikal atau mendekati level 6.400, yang bisa dicapai oleh tiga faktor utama,” kata Martha dalam webinar bertajuk Mirae Asset Media Day, pada Rabu (5/8).

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menambahkan, prediksi itu juga didasari kondisi makroekonomi domestik maupun global. Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 negara-negara ekonomi maju secara umum terus melanjutkan akselerasi pertumbuhan, Amerika Serikat tumbuh 12,2 persen, Inggris tumbuh 22,5 persen, Jerman tumbuh 9,2 persen, Jepang tumbuh 7,3 persen, dan Korea Selatan tumbuh 5,9 persen. Dari dalam negeri, kinerja inflasi Indonesia masih cukup terkendali.

“Beberapa indikatornya adalah indeks keyakinan konsumen (IKK) yang masih terus pulih, penjualan ritel masih positif, neraca perdagangan selama 14 bulan mencetak surplus berturut-turut, posisi cadangan devisa yang masih baik, yang juga didukung stabilitas nilai tukar rupiah. Kepercayaan investor terhadap pemulihan ekonomi juga masih positif, yang ditandai oleh angka pertumbuhan investasi sangat positif pada kuartal II-2021,” jelas Nafan.

Ia memandang, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di jalur yang tepat (on the right track) dengan membentuk kurva v-shape atau berbalik dari penurunan. Bahkan ekonomi kuartal II-2021 telah meninggalkan periode resesi.

Dengan situasi itu, Mirae Asset Sekuritas masih merekomendasikan investor untuk mengoleksi saham sektor telekomunikasi, kesehatan, dan keuangan. Untuk sektor telekomunikasi, saham yang menjadi pilihan adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Indosat Tbk (ISAT). Di sektor kesehatan, ada saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA). Sektor keuangan, investor bisa memilih PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Mandiri Tbk (BMRI), serta PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). Adapun saham lain yang layak dipertimbangkan sebagai pilihan secara selektif, yaitu PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Indofood Tbk (INDF).

“Prediksi dan rekomendasi tersebut didasari oleh penguatan IHSG sebesar 1,4 persen menjadi 6.070 dan didukung aksi beli investor asing Rp 17 triliun sepanjang Juli yang tidak tertahan oleh kepungan sentimen negatif pada periode tersebut. Bulan lalu, beberapa faktor yang membuat pelaku pasar khawatir adalah peningkatan kasus Covid-19, pemberlakukan PPKM di sejumlah daerah, dan pelemahan rupiah,” jelas Nafan.

Saat ini, sekitar 30 persen emiten yang listing di BEI telah mengumumkan kinerja keuangan untuk semester I-2021. Secara tahunan, mayoritas perusahaan mencatatkan hasil yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, mengingat pada kuartal II-2020, kinerja mayoritas perusahaan tercatat di BEI mengalami penurunan dikarenakan terdampak pandemi Covid-19.

“Emiten di sektor perbankan, semen, dan ritel membukukan kinerja yang sesuai ekspektasi. Sementara emiten di industri kesehatan, terutama rumah sakit dan laboratorium, mencatatkan hasil yang lebih baik dari ekspektasi,” tambah Nafan.

Kendati demikian, beberapa perusahaan di sektor barang konsumsi noncyclical, seperti PT Unilever Tbk (UNVR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) membukukan kinerja di bawah konsensus pelaku pasar. Hal ini membuat sahamnya dilanda aksi jual dan menjadi pemberat indeks.

Sepanjang 2021, Mirae Asset Sekuritas mencatatkan nilai Rp 415,9 triliun dengan pangsa pasar 11,2 persen dari total transaksi bursa Rp 3.713 triliun. Kinerja ini mengantarkan Mirae Asset Sekuritas bertengger di peringkat pertama sebagai perusahaan efek dengan nilai transaksi saham nasabah terbesar di BEI.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version