Menu
in ,

BRI dan Mandiri Suntik Dana Rp 143 Miliar ke Ayoconnect

Pajak.com, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyuntik modal investasi 10 juta dollar AS atau Rp 143 miliar kepada startup teknologi keuangan, Ayoconnect. Secara spesifik, investasi yang dilakukan melalui pendanaan seri B ini dilakukan oleh anak perusahaan, yaitu BRI Ventures dan Mandiri Capital.

Co-Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) startup Ayoconnect Jakob Rost mengatakan, dana segar itu akan digunakan untuk mendorong pertumbuhan bisnis, perekrutan, serta pengembangan produk. Utamanya, untuk membangun industri antarmuka pemrograman aplikasi alias application programming interface (API) di Indonesia.

“Kami akan membangun lapisan infrastruktur yang memungkinkan interoperabilitas antara berbagai perusahaan Indonesia penyedia jasa keuangan, seperti institusi keuangan, fintech dan startup,” kata Jakob dalam siaran pers yang diterima Pajak.com, pada Rabu (1/9).

API merupakan perangkat lunak yang mengizinkan dua aplikasi terhubung satu sama lain. Integrasi dinilai bisa mengatasi margin yang rendah dan tingginya biaya overhead bagi mitra pembayaran. Selain itu, API dapat memastikan standardisasi, pengembangan jaringan, dan kesuksesan transaksi oleh kedua belah pihak.

“Ayoconnect menghubungkan informasi finansial dari sejumlah titik pengumpulan data, sehingga mitranya dapat berfokus melayani konsumen,” tambah Jakob.

Ayoconnect mampu menghubungkan perusahaan penyedia layanan listrik, air, telekomunikasi, institusi pendidikan, dan lainnya, dengan mitra pembayaran on-line dan off-line (O2O), seperti Indomaret, Pos Indonesia, dan sejumlah institusi keuangan. Perusahaan yang sebelumnya bernama Ayopop ini menawarkan lebih dari 2.500 produk tagihan dari 20 kategori.

Jakob menyebutkan, Ayoconnect telah memproses lebih dari 40 juta pembayaran melalui 600 perusahaan penyedia tagihan dan 40 mitra pembayaran per bulan lalu. Beberapa korporasi yang digaet seperti DANA, LinkAja, Pos Indonesia, BRI, Bank Permata, Bukalapak, Lazada, dan Pegadaian. Jumlah transaksi perusahaan meningkat 400 persen selama semester I-2020.

CEO BRI Ventures Nicko Widjaja mengungkapkan bahwa teknologi pembayaran tagihan berperan penting dalam berbagai industri vertikal yang belum terlayani. Selain itu, ada kesempatan pengembangan yang besar dalam digitalisasi pada sektor-sektor itu.

“Kami melihat adanya nilai yang baik dalam Ayoconnect untuk melayani emerging ekosistem dengan bekerja sama dengan perusahaan penyedia tagihan, agregator, dan mitra pembayaran. Jaringan terbuka mereka memungkinkan akselerasi produk digital dalam ekosistem fintech Indonesia dalam beberapa tahun ke depan,” kata Nicko.

Sementara itu, CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro mengatakan, Ayoconnect dinilai memiliki kesamaan visi yang sama dengan perusahaan dalam menumbuhkan sektor open banking di tanah air.

“Mereka juga mempunyai pengalaman dalam menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan terkemuka,” kata Eddi.

Selain BRI dan Mandiri, ada pula investor lain yang menanamkan modal ke Ayoconnect , yakni Patamar Capital, perusahaan internet Kakaku.com, Inc. Brama One Ventures, Finch Capital, dan Amand Ventures. Selain itu, ada beberapa investor individu, yaitu CEO PT Regio Aviasi Industri Ilham Akbar Habibie, eks Goldman Sachs Paul Bernard, Jeff Lin dari iGlobe Partners, serta sejumlah petinggi dari institusi keuangan lain.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version