Menu
in ,

Bahlil Pastikan Microsoft Bangun Pusat Data di Indonesia

Bahlil Pastikan Microsoft Bakal Bangun Pusat Data di Indonesia

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memastikan Microsoft akan berinvestasi ke Indonesia dengan membangun pusat data. Kepastian itu dihasilkan saat Bahlil melakukan kunjungan kerja ke Washington DC, Amerika Serikat.

Bahlil mengatakan, pemerintah mengapresiasi komitmen yang direncanakan Microsoft untuk membangun pusat data di Indonesia. Sebenarnya, komitmen perusahaan itu telah dikemukakan oleh Chief Executive Officer (CEO) Microsoft Satya Nadella saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo, di Jakarta, pada Februari 2020 silam.

“Kami menjalankan apa yang menjadi hasil pertemuan Bapak Jokowi dengan Microsoft. Presiden Jokowi menginginkan Microsoft masuk ke Indonesia. Semuanya kami akan bantu, dalam konteks bagaimana aturan diperhatikan dan ditegakkan. Dengan tetap memerhatikan kolaborasi dengan UMKM (usaha mikro kecil menengah), pengusaha daerah maupun pengusaha nasional,” jelas Bahlil melalui keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, pada (19/7).

Dalam pertemuan itu, Bahlil mempromosikan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UUCK). Melalui UUCK, seluruh proses perizinan investasi yang dilakukan melalui sistem on-line single submission (OSS) dan perizinan di daerah seluruhnya akan dibantu oleh Kementerian Investasi.

“Sesuai perintah UUCK, setiap investasi harus ada kolaborasi dengan pengusaha daerah, tapi yang profesional. Jadi setiap investasi yang masuk betul-betul memberikan dampak dan bermanfaat,” tambah Bahlil.

Vice President of Azure Global Microsoft Mark Jacobsohn menyampaikan, Microsoft memiliki komitmen jangka panjang pada pertumbuhan Indonesia. Inisiatif yang dicanangkan bertema, berdayakan ekonomi digital Indonesia. Pihaknya berjanji akan merangkul berbagai pihak, seperti pelayanan publik, pengembang (developer), dan ekosistem startup.

“Kami berekspansi dengan cepat di wilayah Indonesia. Kami membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, tentunya dari pemerintah Indonesia dan ketersediaan infrastruktur pendukung untuk menyukseskan investasi di Indonesia,” ungkap pria yang akrab disapa Jake ini.

Ia pun menyebutkan, berdasarkan penelitian IDC (International Data Corporation), proyeksi dampak ekonomi dari investasi Microsoft di Indonesia sampai tahun 2024 meliputi penciptaan sumber pendapatan baru bagi perusahaan dan mitra lokal sebesar 6,3 miliar dollar AS, penciptaan lapangan kerja sekitar 60.000 lapangan kerja baru, dan 9.000 lapangan kerja bagi profesional di bidang teknologi informasi.

Adapun pertemuan di AS itu juga dihadiri oleh Presiden Direktur Microsoft Indonesia Haris Izmee. Sebagai informasi, Microsoft adalah sebuah perusahaan multinasional asal AS yang berkantor pusat di Redmond, Washington DC. Microsoft telah hadir di Indonesia selama 26 tahun dengan mempekerjakan lebih dari 150 karyawan dan 7.000 mitra di seluruh Indonesia.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version