Menu
in ,

Sinergi Menparekraf Jadikan Medan The Kitchen of Asia

Sinergi Menparekraf Jadikan Medan The Kitchen of Asia

foto : ist

Pajak.com, Medan – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendukung upaya pemerintah Kota Medan untuk membentuk The Kitchen of Asia. Selain itu, Pemerintah Kota Medan rencananya akan membenahi kawasan kota tua itu dengan branding The Kitchen of Asia yang akan menghadirkan kuliner khas Medan dan Asia sebagai daya tarik utama.

“Magnet Kota Medan adalah pengalaman kuliner, dan kita perlu lengkapi dengan cerita-cerita sejarah atau story telling yang baik,” ungkapnya dalam keterangan tertulis. Ia menambahkan, dengan adanya story telling akan menambah nilai dan daya tarik yang akan memberikan pengalaman lebih berkualitas bagi wisatawan, salah satu contoh adalah tentang rumah milik saudagar kenamaan Tjong A Fie.

“Seperti Tjong A Fie ini, bagaimana ada seorang pemimpin dan saudagar kaya keturunan etnis Tionghoa yang 100 tahun lalu meninggal namun memberi kenangan. Tempat ini memiliki makna dan sejarah besar karena peran beliau dalam menjaga kerukunan etnis dan umat beragama di Medan,” tambahnya.

Menparekraf menjelaskan, pihaknya tengah membuat travel pattern (pola perjalanan) bagi wisatawan dalam menjelajahi Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba. Dengan berbagai infrastruktur yang sedang dibuat, wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba bisa lebih dulu singgah di Kota Medan.

“Kita sedang buat travel pattern begaimana wisatawan ke DPSP Danau Toba bisa singgah di Kota Medan lantaran magnet sejarah dan wisata kuliner. Saya harap pariwisata bisa membangkitkan perekonomian dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” jelasnya. Ia berharap penataan The Kitchen of Asia dapat diperkuat dengan adaptasi teknologi dan keberagaman produk-produk ekonomi kreatif.

Sementara itu, Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution mengatakan bahwa kuliner dapat menjadi satu kekuatan besar dalam menarik minat wisatawan. “Kuliner ini menjadi jawaban dari semua permasalahan di Kota Medan. Kita tahu, Kota Medan mungkin tidak punya potensi alam yang cukup baik, untuk itu harus kita ciptakan dan kolaborasikan dengan para stakeholder,” kata Bobby.

Terkait kawasan Kesawan yang akan disulap menjadi pusat kuliner Asia, Bobby menerangkan Kesawan merupakan salah satu kawasan kota tua di Medan. Di kawasan tersebut masih banyak warisan cagar budaya dengan arsitektur indah berdiri. Tidak hanya itu saja, pembenahannya pun akan dipadu dengan branding kuliner Medan yang sudah terkenal, bukan hanya kuliner asli Sumatera Utara dan Indonesia saja, namun kuliner Asia juga termasuk.

Oleh karena itu, Bobby memastikan pemerintah daerah tidak akan mengubah bangunan yang sudah ada untuk pengembangan kawasan tersebut. “Untuk itu, kawasan Kesawan harus betul-betul dikembangkan, bukan diubah. Kita kembalikan ke belakang yang artinya kita kembalikan bangunan-bangunan di sini yang memiliki cerita masing-masing sehingga menambah cita rasa tersendiri,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version