Menu
in ,

Sektor Industri dan Investasi Penopang Ekonomi Nasional

Sektor Industri dan Investasi Penopang Ekonomi Nasional

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Pemerintah bertekad untuk meningkatkan kinerja sektor industri manufaktur sebagai salah satu penopang utama terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Kementerian Perindustrian sebagai ujung tombak sektor ini telah menjalankan berbagai program dan kebijakan strategis untuk memacu aktivitas produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Meski Indonesia dihadapkan pada banyak tantangan global, sektor industri manufaktur Indonesia selama tujuh tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap memainkan peranan pentingnya sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, masa pemerintahan Presiden Jokowi selama tujuh tahun ini diwarnai berbagai peristiwa penting global yang mengiringi perjalanan ekonomi nasional, khususnya di sektor industri manufaktur. Misalnya peristiwa penurunan harga beberapa komoditas yang berakibat pada tekanan terhadap ekspor Indonesia.

Selain itu, perlambatan ekonomi Cina sebagai entitas ekonomi terbesar dunia yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi secara global. Belum lagi perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina yang menciptakan kembali high cost economy dan mengganggu sisi suplai, serta dampak pandemi COVID-19 yang memberikan tekanan hebat terhadap kinerja sektor industri baik dari sisi suplai maupun permintaan.

“Dengan latar belakang kondisi global yang penuh gejolak dan ketidakpastian tersebut, perjuangan bangsa Indonesia dalam membangun sektor industri manufaktur yang berdaulat, mandiri, berdaya saing, dan inklusif menghadapi tantangan yang tidak mudah,” ungkap Agus dalam keterangan tertulis Kamis (28/10/21).

Meski demikian, melalui kerja keras dan ketangguhan para pelaku industri di tanah air dalam upaya menghadapi berbagai tantangan global yang ada, sektor industri pengolahan nonmigas masih mampu mencatatkan kinerja yang cukup gemilang.

“Hal ini tidak lepas dari semangat persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional, seperti semangat yang tertuang pada isi Sumpah Pemuda dalam membangun Indonesia yang maju,” tegas Agus.

Adapun kinerja industri manufaktur yang telah dicapai selama pemerintahan Presiden Jokowi di antaranya terlihat dari realisasi nilai investasi sektor sekunder ini pada periode pertama Pemerintahan Jokowi (tahun 2015-2019) yang total mencapai Rp 1.280 triliun dengan nilai rata-rata investasi tahunan sebesar Rp 250 triliun.

Total nilai investasi selama periode lima tahun pertama itu bahkan lebih besar dari nilai investasi yang terakumulasi selama 10 tahun pada kurun waktu 2005-2014. Sementara itu, pada periode kedua pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, realisasi investasi di sektor manufaktur sepanjang tahun 2020 tercatat sebesar Rp 270 Triliun, lebih tinggi dari nilai rata-rata periode sebelumnya meski sektor industri mendapat hantaman keras (hard hit) dari dampak pandemi COVID-19.

“Pada semester I tahun 2021, realisasi investasi di sektor manufaktur telah mencapai Rp 170 triliun dan diperkirakan terus meningkat seiring perbaikan beberapa indikator ekonomi dan komitmen dari para investor,” imbuhnya.

Sedangkan dari sisi ekspor, kontribusi sektor industri manufaktur terhadap capaian nilai ekspor nasional masih mendominasi dan terus meningkat dari 108,6 miliar dollar AS pada tahun 2015 menjadi 127,4 miliar dollar AS pada tahun 2019.

Dalam kurun waktu tersebut, rata-rata nilai kontribusi ekspor sektor manufaktur berkisar pada angka 75 persen dari total ekspor nasional per tahun.Bahkan, kontribusi ekspor sektor industri manufaktur pada tahun pertama (2020) di masa pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin naik menjadi 131,1 miliar dollar AS meskipun di tengah himpitan pandemi COVID-19. Nilai ekspor manufaktur ini merepresentasikan 80,3 persen ekspor nasional tahun 2020 dan menghasilkan surplus neraca perdagangan sebesar 21,7 miliar dollar AS.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version