Menu
in ,

Roadmap Pengembangan Teknologi Telekomunikasi Digital

Pajak.com, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan, pengembangan teknologi telekomunikasi di masa depan tidak saja membutuhkan dukungan infrastruktur digital, tetapi juga dukungan dan kolaborasi ekosistem. Untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia, Kementerian Kominfo telah menyusun panduan komprehensif berupa roadmap Indonesia Digital 2021-2024. Roadmap ini terdiri dari empat pilar sektor strategis, yaitu infrastruktur digital, tata kelola digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital. Hal ini untuk membangun transformasi digital yang tangguh.

Menkominfo menyatakan kemajuan pengembangan teknologi telekomunikasi digital saat ini berlangsung akibat adanya permintaan global yang meningkat serta tekanan dari pandemi Covid-19. Oleh karena itu, transformasi digital akan menjadi prioritas utama bagi bangsa.

“Indonesia didukung oleh infrastruktur telekomunikasi yang memadai, bonus demografi, dan kebijakan berwawasan ke depan. Selain itu, Indonesia telah bertekad untuk mencapai visinya menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2024,” ungkap Johnny dalam keterangan tertulis, Senin (6/12).

Johnny menjelaskan, dalam roadmap itu memuat beberapa inisiatif. Pertama, peningkatan jaringan 4G di kawasan 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) melalui penambahan pembangunan BTS dan pemanfaatan Palapa Ring. Kemenkominfo telah mencanangkan untuk memiliki jangkauan 4G di seluruh desa di Indonesia pada tahun 2022, yang 10 tahun lebih cepat dari yang direncanakan sebelumnya,”

Kedua, peluncuran jaringan 5G termasuk fiberisasi, yang telah dimulai pada April 2021. Sejak saat itu, jangkauan layanan telah mencapai sembilan kota dan wilayah aglomerasi dengan jaringan 5G yang tersedia untuk layanan komersial.

Ketiga, perluasan akses internet dan penyebaran perangkat pendukung di lokasi-lokasi pelayanan publik. Untuk inisiatif ini, kami berencana meluncurkan high-throughput satellite SATRIA-I pada tahun 2023 untuk melayani 150.000 fasilitas umum, termasuk 93.900 sekolah dan 3.700 fasilitas kesehatan,” jelas Menkominfo.

Keempat, pemanfaatan digital dividen 112 MHz yang diperoleh dari farming dan refarming spektrum frekuensi radio untuk meningkatkan akses broadband atau internet cepat. Target Kemenkominfo adalah untuk sepenuhnya bermigrasi dari analog ke siaran digital pada November 2022 untuk mengakomodasi perkembangan 4G dan 5G di masa depan.

Kelima, pembangunan Pusat Data Nasional dan Whole-of-Government Cloud. Menurut Menkominfo, pemerintah berencana untuk membangun empat Pusat Data Nasional, dengan pusat data pertama yang akan beroperasi pada tahun 2023.

“Pemerintah berkomitmen untuk melakukan transformasi digital ini melalui empat pilar transformasi digital dan seratus inisiatif yang telah dicanangkan untuk mentransformasikan Indonesia sebagai bangsa digital,” tegas Johnny.

Johnny menilai kemajuan teknologi telekomunikasi di era data-driven ini terus melaju pesat, karena aktivitas komunikasi sehari-hari saat ini lebih terhubung secara digital. Menurutnya, hal itu tecermin dari peningkatan trafik internet global sebesar 30 persen sejak awal pandemi Covid-19 serta peningkatan investasi sektor telekomunikasi dan lalu lintas data.

Dari data International Telecommunication Union, terdapat peralihan trafik akses perusahaan ke residensial dan dari mobile broadband ke fixed broadband atau Wi-Fi. Pertumbuhan tahunan gabungan investasi telekomunikasi atau modal TIK di negara maju juga meningkat dari 0,5 persen pada 2010-2019 menjadi 1,8 persen pada 2019-2020 untuk mengakomodasi peningkatan lalu lintas dan penyebaran infrastruktur 5G dan serat optik.

Untuk kawasan Asia Tenggara, mengutip laporan Google, Temasek dan Bain (2021), Menkominfo menyatakan saat ini negara di kawasan itu telah memasuki ‘Dekade Digital’. Dengan 400 juta pengguna internet di kawasan ini, prospek memiliki multiplier effect di sektor digital sangat besar. Laporan tersebut bahkan memperkirakan pergeseran seismik dalam perilaku konsumen dan pedagang dalam mengadopsi media digital, yang berpotensi mengakibatkan ekonomi internet berkembang menjadi 1 triliun dollar AS dari Nilai Barang Dagangan Bruto (GMV) pada tahun 2030.

Johnny memaparkan, transformasi digital akan terus mendorong perubahan dan inovasi dalam jangka panjang. Mengutip Laporan ITU dan UNESCO tahun 2021, adanya tiga tren utama perubahan di sektor TIK, yaitu sentralitas konektivitas dalam kehidupan publik; meningkatnya kesenjangan digital akibat pandemi, dan pergeseran dari network expansion ke network densification.

Untuk mewujudkan potensi teknologi digital, Johnny menekankan pentingnya membangun kolaborasi pentahelix yang komprehensif dengan semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas dan media.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version