Menu
in ,

Produk Industri Otomotif Indonesia Tembus Pasar Australia

Pajak.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 bukan hanya menghadirkan ujian dan tantangan bagi semua pihak, utamanya bagi dunia usaha atau pelaku industri. Namun, pandemi juga membuka untuk masyarakat bisa mengambil peluang dan kesempatan yang ada, baik itu peluang pasar-pasar baru. Di tengah tekanan pandemi COVID-19 yang masih melanda, laju produktivitas industri otomotif tetap terjaga untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Peningkatan ini juga berdampak pada akselerasi pemulihan ekonomi nasional. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan produk otomotif Indonesia menembus pasar Australia, seperti yang dilakukan oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIM).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, industri alat angkut tumbuh pesat, yaitu sebesar 17,82 persen.

“Sektor otomotif ini sebagai salah satu penopang utama pertumbuhan industri manufaktur dan ekonomi nasional,” kata Agus Gumiwang saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam acara Pencapaian Produksi Ekspor ke Dua Juta Unit dan Pelepasan Ekspor Perdana Ke Australia dari PT TMMIM di Karawang Selasa (15/2/22).

Menperin menyampaikan, hal tersebut merupakan salah satu milestone bagi kebangkitan produk otomotif Indonesia yang sesuai standar produk global. Menurut Agus, sama halnya dengan ekspor ke Jepang, ekspor produk mobil ke Australia juga memiliki spesifikasi yang ketat. Misalnya, terkait spesifikasi bahan bakar, emisi, dan keamanan. Ekspor ini menandakan industri otomotif Indonesia telah memiliki daya saing yang tinggi, sehingga produknya diminati di berbagai pasar mancanegara. Dengan menembus pasar Australia, hingga saat ini artinya Indonesia sudah melakukan ekspor produk otomotif ke empat benua di dunia, yaitu Amerika, Afrika, Asia, Australia.

Agus mengatakan, dengan rantai nilai yang terbentang luas, industri otomotif nasional memiliki nilai forward linkage sebesar Rp 35 triliun dan nilai backward linkage sebesar Rp 43 triliun pada tahun 2021.

“Untuk Toyota sendiri memiliki nilai forward linkage senilai Rp 19,7 triliun dan nilai backward linkage senilai Rp 16,1 triliun. Jadi yang disumbangkan Toyota hampir 40 persen dari total akumulatif industri manufaktur,” ujar Agus.

Agus menyampaikan, pihaknya bertekad memacu sektor industri untuk terus meningkatkan investasi, nilai tambah, dan melakukan perluasan pasar ekspor, termasuk membuka pasar-pasar ekspor baru, di antaranya adalah Australia. Hal ini sesuai dengan penugasan dari Presiden Joko Widodo yang menyampaikan pentingnya berbagai standardisasi aspek-aspek produk tersebut.

Dari sisi nilai investasi, industri otomotif tercatat merealisasikan sebesar Rp 22,5 triliun pada tahun 2021, naik 220 persen dibanding capaian penanaman modal tahun 2020. Sementara itu, komitmen Toyota Group akan menambah investasi sebesar Rp 28,3 triliun sampai tahun 2024 mendatang.

Untuk peningkatan nilai tambah, Kementerian Perindustrian terus mengakselerasi pendalaman struktur industri otomotif. Dengan demikian, nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) atau local purchase dari kendaraan yang diproduksi di Indonesia semakin meningkat. Menperin mengungkapkan, saat ini, local purchase kendaraan roda empat atau lebih yang diproduksi di Indonesia rata-rata 20-80 persen. Namun dapat kami laporkan bahwa seluruh produksi dari Toyota sudah memiliki local purchase atau lokal konten sebesar 75 persen.

“Jadi, merek boleh Toyota, tetapi sebetulnya produk dalam negeri,” papar Menperin.

Untuk perluasan pasar ekspor, khususnya pangsa pasar ekspor produk otomotif Indonesia telah mampu menembus lebih dari 80 negara dengan kinerja ekspor tahun 2021 tercatat sebanyak 294 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar Rp 52,90 triliun, serta sebanyak 91 ribu set CKD dengan nilai sebesar Rp 1,31 triliun, dan 85 juta pieces komponen dengan nilai sebesar Rp 29,13 triliun.

Ada pun, ekspor produk TMMIN pada tahun 2021 sebanyak 119 ribu unit kendaraan atau sekitar 40 persen dari total ekspor otomotif Indonesia ke luar negeri. Alhamdulillah, Bapak Presiden bisa hadir untuk melepas pengiriman ekspor perdana ke Australia yang juga disertai beberapa produk diekspor ke Filipina dan Jepang,” ungkap Agus.

Menperin pun memberikan apresiasi kepada PT TMIIN yang akan menjadikan Indonesia sebagai hub ekspor dari semua produk-produknya dengan teknologi dan standar tinggi. Selain itu, PT Toyota juga telah menyampaikan komitmennya untuk memproduksi beberapa jenis kendaraan elektrifikasi. Proyek ini akan diawali dengan produksi Kijang hybrid.

Menperin berjanji akan terus mendukung dan mendorong percepatan produk elektrifikasi atau kendaraan listrik murni. Pemerintah memberikan perhatian besar terhadap pengembangan industri otomotif melalui beragam stimulus. Karenanya, Menperin menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas segenap dukungan serta arahan yang ditujukan untuk membangkitkan pelaku industri otomotif di tengah pandemi, terutama melalui pemberian insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP).

”Hasil kebijakan PPnBM DTP terbukti mampu menopang pertumbuhan dan peningkatan produksi kendaraan dan mampu menghindarkan terjadinya PHK pada sektor industri otomotif, khususnya sektor IKM,” tegasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version