Menu
in ,

PP Presisi Bangun Infrastruktur Pertambangan di Jambi

Pajak.com, Jakarta – PT Pembangunan Perumahan Presisi Tbk (PP Presisi) melalui anak usahanya, PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA), akan membangun infrastruktur pertambangan di Jambi. Proyek itu telah dituangkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara LMA dengan PT Putra Bulian Properti (PBP) dan PT Wahana Catur Mas (WCM).

Komisaris Utama LMA sekaligus Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar mengatakan, MoU ini merupakan langkah awal dari kerja sama pembangunan pertambangan di Jambi.

“Pembangunan infrastruktur pertambangan diperkirakan bernilai lebih dari Rp 6 triliun yang diharapkan dapat turut meningkatkan perekonomian masyarakat Jambi,” kata Rully dalam siaran pers yang diterima Pajak.compada (1/8).

Secara teknis, Direktur Operasi PP Presisi Darwis Hamzah menjelaskan, LMA akan melakukan pembangunan pelabuhan sungai seluas 100 hektare, kawasan industri seluas 2.777 hektare, serta pembangunan jalan khusus angkutan komoditas sepanjang 90 kilometer. Anak perusahaan dari PT PP (Persero) Tbk ini memiliki porsi kepemilikan sebesar 51 persen dari proyek.

“Setelah penandatanganan MoU, ketiga perusahaan akan membentuk tim kerja yang bersama-sama akan menganalisa aspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis serta bertukar infomasi atau data yang mungkin diperlukan guna menunjang studi kelayakan tersebut,” jelas Darwis.

Menurutnya, pengerjaan infrastruktur pertambangan di Jambi ini sejalan dengan rencana PP Presisi yang tengah memperkuat segmen jasa pertambangan sebagai strategi perusahaan untuk mengoptimalkan aset alat berat dan meningkatkan perolehan pendapatan yang stabil untuk jangka waktu yang panjang.

Hingga Juli 2021, PP Presisi telah mengerjakan dua proyek jasa tambang nikel besar di Indonesia, yakni di Morowali (Sulawesi Tengah) dan Weda Bay (Maluku Utara). Adapun lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan berkode saham PPRE ini dalam jasa pertambangan, meliputi mining development, seperti hauling road development, stockyard and pit development, mining infrastructure development, mining services, maupun hauling services.

Sebagai informasi, PP Presisi merupakan jasa konstruksi yang memiliki enam lini bisnis utama, yaitu pekerjaan sipil, ready mix, pekerjaan membuat fondasi, erector, pembuat formwork, dan rental alat berat. Hingga Juni 2021, PP Presisi mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp 2,8 triliun atau setara dengan 75 persen dari target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) tahun 2021.

“Kontribusi mining services hingga saat ini mencapai 23 persen dari total pencapaian kontrak yang diperoleh PP Presisi sampai dengan Juni 2021. Kami harapkan, kontribusi tersebut dapat terus meningkat hingga akhir 2021, bahkan menjadi lebih dari 50 persen pada lima tahun mendatang,” harap Darwis

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version