Menu
in ,

PLN Berkomitmen Pasok Listrik Ramah Lingkungan

PLN Berkomitmen Pasok Listrik Ramah Lingkungan

FOTO : IST

Pajak.com, Jakarta – Untuk mendukung seluruh rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia 2022, PT PLN (Persero) terus berkomitmen untuk memasok listrik ramah lingkungan. Tidak hanya untuk penyelenggaraan rangkaian acara pertemuan G20, upaya itu juga sebagai show-case pendukung pertemuan utama untuk menunjukkan kepada dunia bahwa listrik ramah lingkungan telah hadir di pulau-pulau kecil dalam menopang kehidupan masyarakat terpencil.

Rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia 2022 yang diselenggarakan di 25 lokasi di seluruh Indonesia ini sangat membutuhkan dukungan penyediaan listrik dari PLN. Komitmen PLN untuk mendorong penggunaan energi baru terbarukan, tidak hanya dengan melakukan transisi energi pada pembangkit listrik besar, tetapi juga dengan membangun pembangkit listrik ramah lingkungan di lokasi-lokasi terpencil untuk menggantikan penggunaan genset berbahan bakar diesel yang dipakai oleh masyarakat.

Perubahan ini dapat dilihat dengan dimanfaatkannya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di pulau-pulau kecil di sekitar kawasan Labuan Bajo, seperti PLTS di Pulau Messah dan PLTS di Pulau Papagarang. Sebelumnya, masyarakat di Pulau Messah dan Pulau Papagarang, mengandalkan genset untuk penyediaan listrik. Untuk upaya itu, warga bahkan harus berpatungan membayar sewa Rp10 ribu per hari, yang disalurkan melalui jaringan kabel dari rumah ke rumah. Kini, seluruh rumah tangga telah menikmati layanan listrik dari PLTS yang dibangun di kedua Pulau tersebut.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Agustinus Jatmiko menjelaskan, sejak awal beroperasi di November 2019 hingga saat ini, PLTS Messah telah melayani 457 pelanggan. Sementara PLTS Papagarang 381 pelanggan, PLTS Seraya Maranu 134 pelanggan dan PLTS Batu Tiga 96 pelanggan. PLTS Papagarang mempunyai kapasitas 380 kWp, lalu Pulau Messah berkapasitas 530 kWp, Seraya Maranu berkapasitas 190 kWp, dan Batu Tiga Boleng berkapasitas 120 kWp.

Sementara itu, Ketua Sekretariat Gabungan Bidang Sherpa Track dan Finance Track Susiwijono Moegiarso yang juga Panitia Nasional Presidensi G20 Indonesia 2022 melakukan peninjauan kesiapan PLN dalam menjaga keandalan pasokan listrik di Kawasan Labuan Bajo untuk menyukseskan penyelenggaraan rangkaian acara Presidensi G20.

Susiwijono Moegiarso mengapresiasi upaya nyata PLN dalam mendorong transisi energi melalui penggunaan sumber listrik yang menggunakan Energi Baru Terbarukan, sampai ke pelosok negeri di pulau-pulau terpencil yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Susiwijono menyampaikan, Labuan Bajo merupakan salah satu lokasi yang didorong untuk menjadi tempat penyelenggaraan berbagai acara Presidensi G20. Ada sekitar delapan kegiatan yang akan dihelat di sini, antara lain 2nd Sherpa Meeting serta beberapa pertemuan tingkat Working Group  antara lain tourism, supreme audit, energy transition, digital economy, trade-invesment-industry.

Tak hanya untuk mendukung perhelatan Presidensi G20, PLN juga telah memanfaatkan penggunaan EBT untuk melistriki masyarakat di wilayah terisolir di sekitar Kawasan Labuan Bajo. PLN telah membangun PLTS di beberapa pulau, seperti di Pulau Messah, Pulau Papagarang, Pulau Seraya Maranu dan Pulau Batu Tiga Boleng.

“Hadirnya PLTS di pulau terpencil ini bukan hanya menunjukkan komitmen untuk penggunaan sumber listrik ramah lingkungan, tapi juga secara nyata telah dimanfaatkan oleh masyarakat di wilayah terisolir dalam menopang kehidupan mereka. Ini contoh nyata yang sangat bagus untuk kita tunjukkan di forum acara Presidensi G20 di Labuan Bajo,” ujar Susiwijono dalam keterangan tertulis Rabu (2/3/22).

Masuknya listrik ke pulau terpencil ini terbukti dapat mendorong produktivitas dan perekonomian masyarakat setempat. Kehadiran listrik dapat mendukung berbagai usaha masyarakat.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version