Menu
in ,

PIS dan PGN Bersinergi Distribusikan Energi Hijau

Pajak.com, Jakarta – PT Pertamina International Shipping (PIS) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkolaborasi dalam mewujudkan energi hijau melalui penyediaan liquified natural gas (LNG) carrier dan fasilitas bunkering. Komitmen kedua perusahaan dituangkan dalam penandatanganan head of agreement (HoA).

Direktur Utama PIS Erry Widiastono menjelaskan, penandatanganan ini merupakan komitmen sinergi antara subholding shipping dan subholding gas PT Pertamina (Persero) dalam melakukan pengelolaan dan penyediaan LNG nasional yang terintegrasi. Kolaborasi kedua perusahaan ini juga merupakan milestone bagi PIS dalam mewujudkan program virtual pipeline penyediaan energi hijau yang ramah lingkungan. Target pengurangan emisi CO2 (karbon dioksida) hingga 40 persen pada tahun 2030.

Ia menyebutkan, PIS dan PGN telah menandatangani HoA khusus penyediaan LNG carrier untuk kebutuhan gasifikasi (pengubahan batu bara) IV Cilacap, pada Mei 2021 lalu. Pertimbangan ditandatanganinya HoA ke dua ini karena kebutuhan penyediaan LNG carrier oleh PIS dan sarana pendukung untuk memenuhi kebutuhan proyek, serta kegiatan trading LNG PGN.

“Penyediaan LNG dan fasilitas bunkering oleh PGN guna konversi kapal-kapal milik PIS yang menggunakan BBM (bahan bakar minyak) menjadi bahan bakar berbasis LNG dengan pilot project ditargetkan pada 5 kapal support vessel (new built) milik PIS. Dengan jumlah armada yang dioperasikan saat ini dan rencana pengembangan yang sedang kami persiapkan, kami sangat yakin PIS dapat menjadi urat nadi distribusi energi nasional dalam rangka menyatukan wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, PIS akan siap mengarungi lautan negeri mendistribusikan energi,” urai Erry melalui keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, pada (29/6).

Ia mengatakan, PIS mendukung inisiasi proyek-proyek PGN seperti yang tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun 2020. Salah satu isinya, yaitu pelaksanaan gasifikasi LNG tahap satu yang akan dibagi menjadi lima klaster, yaitu klaster Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, Sulawesi-Maluku, Papua Utara, dan Papua Selatan. Kemudian, dibutuhkan satu unit small-scale LNG Carrier untuk membawa LNG ke Terminal Teluk Lamong.

“Selain itu, saat ini PIS tengah melakukan studi secara terpisah untuk persiapan operational profile armada milik Pertamina dalam hal mengantisipasi pemberlakuan emission existing ship index pada tahun 2023 yang berkaitan dengan pengurangan future green house gas emission sampai dengan tahun 2050,” kata Erry.

Ia berharap, kerja sama yang terjalin tidak hanya berimplikasi secara bisnis, namun juga memiliki semangat dan kolaborasi mewujudkan penerapan environmental, social, dan good governance (ESG) dari Pertamina grup dalam rangka mengurangi emisi karbon.

“Semoga kerja sama ini memberikan kontribusi positif bagi perkembangan Pertamina grup dan dapat menjadi benchmarking bagi subholding Pertamina lainnya dalam mewujudkan sinergi dalam menyediakan energi untuk negeri” tutup Erry.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version