Menu
in ,

Pasar Rakyat Penggerak Ekonomi Daerah

Pajak.com, Purworejo – Pasar rakyat adalah penggerak ekonomi di daerah. Menyadari hal itu, Kementerian Perdagangan akan terus melaksanakan program revitalisasi pasar rakyat di tanah air. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan, melakukan revitalisasi pasar rakyat tidak sebatas hanya di pembenahan fisik. Revitalisasi pasar akan menjadi sentra kearifan lokal dan sentra penggerak ekonomi suatu daerah.

“Kegiatan revitalisasi pasar tidak hanya bicara tentang memperbaiki dan merawat pasar rakyat. Kita bicara tentang revitalisasi sentra kearifan lokal dan sentra penggerak ekonomi di daerah dengan perbaikan pasar tersebut. Hal yang kita perlukan adalah bagaimana pasar mendekatkan pedagang dengan pembeli,” kata Mendag Lutfi saat meresmikan tiga pasar rakyat di Purworejo dan Kebumen, Jawa Tengah pekan ini.

Dalam peresmian ketiga pasar tersebut, Mendag Lutfi datang langsung bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Saat meresmikan Pasar Dorowati dan Pasar Kejawang di Kebumen, Mendag Lutfi berharap masyarakat Kebumen dapat mengelola dan memelihara dengan baik kedua pasar yang sudah terbangun ini. Dengan demikian, pasar dapat terjaga kebersihan dan keindahannya, dirasakan manfaatnya, serta memberikan keamanan dan kenyamanan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kebumen.

Lutfi menjelaskan, Pasar Dorowati dan Pasar Kejawang dibangun melalui Dana Tugas Pembantuan Kementerian Perdagangan Tahun 2021. Kedua pasar ini menjual bahan pangan kering dan basah, komoditas nonpangan, dan makanan siap saji. Pasar Dorowati berdiri di atas lahan seluas 4.955 meter persegi dengan bangunan seluas 3.944 meter persegi. Setelah pembangunan, Pasar Dorowati mampu menampung 280 pedagang dalam 52 kios dan 228 los. Sedangkan, Pasar Kejawang berdiri di atas lahan seluas 796 meter persegi dengan luas bangunannya 700 meter persegi. Pasar Kejawang mampu menampung 127 pedagang dalam 9 kios dan 118 los.

Sementara itu, pada peresmian Pasar Purworejo di Purworejo, Mendag Lutfi menyambut baik berbagai upaya menjawab tantangan masa depan melalui digitalisasi pasar rakyat, baik dari sisi finansial maupun infrastruktur. Ia menyebut, digitalisasi pasar merupakan hal penting untuk terus meningkatkan kesejahteraan di daerah tersebut.

Berbeda dengan pasar di Kebumen, Pasar Purworejo dibangun melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Purworejo Tahun Anggaran 2020. Pasar ini berdiri di atas lahan seluas 21.638 meter persegi dengan luas bangunan pasarnya sendiri sekitar 12.792 meter persegi. Pasar Purworejo menjual bahan komoditas khusus kebutuhan konsumsi sehari-hari beserta turunannya. Pasar Purworejo dapat menampung hingga 1.800 pedagang, serta memiliki 81 kios dan 1.368 los.

Lutfi juga berharap pasar rakyat dapat beradaptasi menjawab tantangan global, sehingga pasar dapat menjembatani solusi bagi masyarakat di tengah dinamika perekonomian global. Ia pun mengajak Menteri Erick Thohir untuk mendukung peningkatan peran pasar rakyat dan menciptakan loncatan ekonomi melalui adopsi teknologi dan dukungan pembiayaan.

Selain meresmikan pasar, Mendag Lutfi juga memantau harga dan pasokan bahan pokok (bapok) di ketiga pasar tersebut. Lutfi menegaskan, pemerintah terus memastikan kelancaran pasokan minyak goreng di seluruh Indonesia. Ia kembali menyampaikan, harga minyak goreng di tingkat konsumen adalah Rp 11.000 per liter untuk minyak curah, Rp 13.500 per liter untuk kemasan sederhana, dan Rp 14.000 per liter untuk kemasan premium sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022.

Sementara itu terkait kedelai, Lutfi menyampaikan untuk mengatasi harga kedelai dunia yang saat ini sedang meningkat, Kemendag sedang menjembatani importir, perajin, dan pedagang untuk dapat mengumumkan harga wajar kedelai. Dengan demikian, perajin tidak diberatkan dan semoga dapat diterima semua pihak.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version