Menu
in ,

Kominfo Dorong Digitalisasi UMKM melalui Program DTS

Kominfo Dorong Digitalisasi UMKM di Bali melalui Program Digital Talents Scholarship 2021

FOTO : IST

Pajak.com, Bekasi – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan bisa mendorong digitalisasi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Bali. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Litbang SDM) Kementerian Kominfo Hary Budiarto mengungkapkan bahwa telah menyiapkan program stimulan pelatihan yaitu Digital Talents Scholarship (DTS) 2021.

“Kami berharap bekerja sama dengan kampus untuk meningkatkan talenta digital. Untuk di Bali kita berharap Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM (ITB STIKOM) Bali bisa membantu 50 persen UMKM di Bali bisa terdigitalisasi. Artinya semua bisnis mereka masuk ke digital,” ungkapnya dalam Webminar Stikomers Business & Career Talks: Digital Talent Scholarship & Personal Development Plans secara virtual, Sabtu (29/05).

Program Digital Talents Scholarship sendiri bertujuan untuk memberikan beasiswa kepada talenta digital, mempersiapkan talenta digital untuk masuk ke pasar kerja dan menyediakan alih kompetensi dengan memanfaatkan teknologi digital.

Sebagai salah satu upaya menyiapkan talenta digital, Hary menambahkan program DTS 2021 akan melatih peserta dengan keterampilan teknologi yang menjadi tumpuan di era industri 4.0. “Kita berupaya mengembangkan talenta digital yang berdaya saing dan berkarakter dan tentu menguasai teknologi terkini seperti kecerdasan artifisial, IoT, analisis big data dan cloud computing,” tambahnya.

Mengutip arahan Presiden Joko Widodo, Hary menyatakan target Indonesia Digital harus diwujudkan pada tahun 2024. “Berdasarkan arahan Presiden, kita 2024 harus memasuki Indonesia Digital. Bagaimana bisa menambah 1 persen pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan sebanyak 5 ribu startup digital. Menyediakan 2,5 juta lapangan pekerjaan baru di dunia digital dan 600 ribu talenta digital,” jelasnya.

Perlu diketahui, program DTS dimulai tahun 2018 dengan peserta sebanyak 1.000 orang, tahun 2019 sebanyak 25 ribu orang peserta, dan tahun 2020 sebanyak 60 ribu peserta. “Target tahun 2021 kita berharap bisa mencapai 100 ribu,” ujarnya. Selain itu, untuk melaksanakan Program DTS 2021, Hary menegaskan kebutuhan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk universitas agar bisa menjangkau masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

Program DTS 2021 sendiri menyediakan delapan akademi yang bisa diikuti oleh peserta dari lulusan SMK, mahasiswa tingkat akhir, lulusan perguruan tinggi, pekerja dan masyarakat umum. Pertama, Fresh Graduate Academy, untuk mahasiswa yang akan lulus maupun sudah lulus dan ingin bekerja. Mereka dilatih dan ada sertifikat kelulusan pelatihan serta kesempatan untuk sertifikasi internasional yang bisa dipakai untuk kerja di level global.

Kedua, Vocational School Graduate Academy (VSGA) dengan sasaran lulusan SMK untuk menerima pelatihan sesuai modul Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Ketiga, Thematic Academy yang dikhususkan bagi peserta dari masyarakat umum. Keempat, Profesional Academy, untuk peserta dari pekerja profesional. Kelima, Government Transformational Academy (GTA) bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN).

Keenam, Digital Entrepreneurship Academy (DEA) untuk pelaku usaha dan UMKM. “Untuk menyiapkan peserta yang berusaha atau wirausaha mandiri beralih ke wirausaha digital. Bekerja sama dengan berbagai market place agar bisa memanfaatkan teknologi digital,” ujarnya. 

Ketujuh, Talent Scouting Academy (TSA) diperuntukan bagi mahasiswa yang memilik talenta digital. Dan yang kedelapan adalah Digital Leadership Academy yang dikhususkan untuk pimpinan lembaga agar bisa mengembangkan inovasi digital.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version