Menu
in ,

Kesiapan Industri Kendaraan Listrik Berbasis Baterai

Pajak.comJakarta – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan, kegiatan riset dan inovasi pada kendaraan listrik dapat menjadi titik penting untuk menyiapkan industri dalam negeri dalam mendukung era kendaraan listrik di Indonesia.

“Tidak kalah penting, regulasi serta insentif juga harus disinergikan, komitmen pemerintah telah terlihat dengan adanya target menghentikan penjualan kendaraan konvensional pada 2040 untuk roda dua, dan 2050 untuk roda empat,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Pajak.com pada Rabu (24/11).

Ia menambahkan, BRIN hadir sebagai solusi rendahnya critical mass untuk menjadi hub kolaborasi dan enabler multi pihak baik dalam negeri maupun luar negeri. Pemerintah sudah menyiapkan ekosistem setelah terbitnya Peraturan Persiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

“Meski perkembangan industri mobil listrik sudah berjalan cepat khususnya tiga tahun terakhir, namun untuk dapat mengejar perkembangan global maka BRIN akan fokus pada tiga teknologi kunci yaitu teknologi motor, teknologi baterai dan teknologi charging station,” tambahnya.

Handoko melanjutkan, kesiapan penguasaan teknologi motor, baterai dan charging station harus diimbangi dengan perhitungan Tingkat Komponan Dalam Negeri (TKDN) industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No 27 Tahun 2020 tentang Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

“Perhitungan TKDN jelas harus masuk dalam ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Periset kita harus bekerja keras untuk mengembangkan teknologi baru untuk mobil listrik, untuk menjawab bottle neck ketiga teknologi di sehigga akan tercipta kendaraan listrik berbasis baterai dengan TKDN yang tinggi,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, penjualan kendaraan listrik sendiri di Indonesia pada dua tahun terakhir meningkat cukup pesat. Berdasarkan data jumlah Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), untuk roda empat, kenaikan terbesar ada pada tahun 2021. Tercatat penjualan mencapai empat kali lebih besar hingga Agustus 2021, dibandingkan sepanjang 2020. Sedangkan data per Agustus 2021, untuk penerbitan SRUT kendaraan roda dua kenaikannya tiga kali lebih besar, yaitu mencapai 7526.

Untuk mendukung industri dalam negeri dari sisi riset dan inovasi teknologi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, BRIN melalui Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) kembali menggelar Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021 di Serpong, pada 24-26 November 2021.

Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh pihak dari regulator, produsen, asosiasi, serta badan riset dan perguruan tinggi dapat menangkap pasar yang sangat potensial ini serta didukung penuh dengan industri dalam negeri, untuk mewujudkan Indonesia Net Zero Emission 2060.

Berbeda dengan ajang pameran dan seminar kendaraan listrik IEMS 2019, BRIN beradaptasi dan berinovasi dengan kondisi pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan teknologi digital berbasis internet. IEMS 2021 mengusung tema “Innovation for Better Future e-Mobility” dihelat dengan konsep hybrid exhibition dan hybrid seminar. Kegiatan ini juga diisi dengan talk show serta beberapa kegiatan lain diantaranya presentasi produk dan test drive kendaraan listrik.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version