Menu
in ,

Kemenperin Gencarkan Digitalisasi Pemasaran Produk IKM

Pajak.ComJakarta – Untuk menggencarkan digitalisasi pemasaran produk IKM nasional, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Ditjen IKMA menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Ina Produk Indonesia (Inaproduct.com).

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita mengungkapkan, kerja sama tersebut dilaksanakan untuk menyediakan platform digitalisasi data IKM melalui Direktori Produk Indonesia.

“Hal ini sebagai upaya peningkatan promosi dan pemasaran produk IKM,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (14/01).

Ia menambahkan, ruang lingkup kerja sama Kemenperin dan Inaproduct.com meliputi penyediaan dan pertukaran data dan informasi, digitalisasi data IKM, serta peningkatan kapasitas SDM serta usaha IKM melalui pelatihan, bimbingan teknis, pendampingan, serta fasilitasi promosi dan pemasaran.

“Nantinya, Ina Produk dan Kemenperin akan bersama-sama mengidentifikasi potensi IKM, dan meningkatkan promosi serta akses pemasaran di dalam dan luar negeri,” tambahnya.

Reni berharap dengan tersajinya profil IKM di database yang terintegrasi dengan Inaproduct.com, dapat memperluas akses pemasaran dan meningkatkan daya saing IKM dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Selain itu, kita bisa mengevaluasi kinerja IKM termasuk bagaimana agar menciptakan produknya bisa digemari oleh konsumen,” imbuhnya.

Menurutnya, Kemenperin telah memulai program perluasan akses pasar IKM dengan memanfaatkan internet marketing sejak 2017, melalui e-Smart IKM. Program tersebut merupakan sistem database IKM nasional yang tersaji dalam bentuk profil industri, sentra, dan produk dalam bentuk katalog online yang terintegrasi dengan marketplace atau e-commerce, sosial media maupun WhatsApp pelaku IKM, sehingga memudahkan konsumen menjangkau produk IKM.

Pada tahun 2021, tercatat lebih dari 4.600 pelaku IKM telah mengikuti webinar e-Smart IKM. Selain itu, sebanyak 3.256 IKM masuk dalam tahapan program sustainability, yang meliputi kegiatan workshop e-Smart IKM, webinar, dan pendampingan digital marketing.

“Program e-Smart IKM ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang diresmikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Ditargetkan sebanyak 30 juta UMKM atau IKM akan masuk ke platform digital pada 2023,” ujarnya.

Reni menjelaskan bahwa program peningkatan jumlah IKM yang onboarding di pasar digital merupakan salah satu langkah strategis untuk menjawab tantangan yang harus dihadapi IKM dalam menghadapi akses pemasaran yang terbatas, dan perubahan perilaku belanja konsumen yang lebih banyak memilih transaksi di pasar e-commerce. Disamping itu, Bank Indonesia memproyeksikan transaksi e-commerce di Indonesia tahun 2022 mencapai Rp 530 triliun, lebih tinggi dari transaksi e-commerce pada tahun 2021 sekitar Rp 403 triliun.

“Data tersebut tentunya harus dilihat sebagai sebuah peluang sekaligus tantangan bagi para pelaku IKM untuk turut merebut pangsa pasar e-commerce. Pelaku IKM jangan hanya menjadi penonton dari besarnya potensi pasar digital dan e-commerce di Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, Founder Inaproduct.com Budihardjo Iduansjah mengatakan, situs Direktori Produk Indonesia dalam Inaproduct.com menjadi salah satu sarana yang bisa dimanfaatkan oleh IKM untuk memperluas jaringan ke pasar dalam dan luar negeri melalui pemasaran online. Beragam fasilitas akan tersedia di dalam situs Direktori Produk Indonesia, antara lain fasilitas bagi para pelaku IKM untuk saling berinteraksi dan bertransaksi dengan para pembeli dari luar negeri.

“Dengan begitu, supply chain akan terjaga dan berkesinambungan. Kami yakin, kami punya semangat yang sama memberdayakan IKM dengan tagline: IKM kuat, industri kuat,” kata Budihardjo.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version