Menu
in ,

Kemenperin Fasilitasi SDM untuk Industri Petrokimia

Pajak.com, Jakarta – Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Arus Gunawan mengungkapkan bahwa Kemenperin terus memfasilitasi pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) kompeten bagi peningkatan sektor industri petrokimia. Terlebih, industri petrokimia merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan agar lebih berdaya saing.

“Guna mendorong penumbuhan dan penguatan industri petrokimia, diperlukan peningkatkan investasi. Langkah ini juga harus didukung melalui penyiapan tenaga kerja industri yang kompeten sehingga akan semakin produktif dan inovatif,” ungkapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (11/04).

Menurutnya, kinerja industri petrokimia nasional tumbuh dengan tingkat utilisasi sektor strategis mencapai 95 persen karena mampu mensubstitusi produk impor selama pandemi. Untuk mengoptimalkan kinerja tersebut, Kemenperin menjalin kerja sama dengan PT Petrokimia Gresik menyelenggarakan program setara Diploma Satu (D1). “Program pendidikan setara D1 ini diselenggarakan oleh Politeknik APP Jakarta dan Politeknik ATI Makassar, yang merupakan unit pendidikan vokasi di bawah binaan BPSDMI Kemenperin,” tambahnya.

Program D1 dilaksanakan secara tailor made atau sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari PT Petrokimia Gresik. Hasilnya, pada 8 April 2021, Kemenperin melepas lulusan secara daring dengan total 194 orang. Sedangkan pada tahun 2020 lalu, Kemenperin juga telah memfasilitasi 18 kelas program setara D1 untuk 607 peserta D1 di 10 Provinsi dan 12 Kabupaten/Kota.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, lulusan dari jurusan Teknik Kimia Industri, Teknik Perawatan Mesin, serta Pemasaran dan Logistik telah mendapatkan kurikulum spesifik yang disesuaikan dengan kebutuhan industri, sehingga saat mereka lulus diharapkan sudah bisa langsung bekerja.

Adapun platform pembelajaran digital yang telah disiapkan Petrokimia Gresik, antara lain virtual reality, augmented reality, 360 plant tour dan enterprise university. Melalui aplikasi ini, proses pembelajaran dan transfer knowledge dapat terus berjalan.

“Selain itu, metode tatap muka antara mahasiswa dan dosen pengajar tetap dilakukan secara daring menggunakan platform pembelajaran digital dari Politeknik APP Jakarta dan Politeknik ATI Makassar,” katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Iken Retnowulan menjelaskan bahwa model penyelenggaraan pendidikan dilakukan dengan model pendidikan vokasi sistem ganda atau dual system, sertifikasi BNSP, dan penempatan kerja didukung pembelajaran teaching factory. “Ini merupakan tipikal sistem pembelajaran di seluruh unit pendidikan vokasi industri milik Kemenperin yang berorientasi pada kebutuhan industri atau demand driven,” jelasnya.

Selanjutnya, Iken menegaskan bahwa Kemenperin akan terus mendorong partisipasi BUMN dan perusahaan industri lainnya untuk menyelenggarakan program ini, karena pemerintah telah memberikan fasilitas super tax deduction bagi industri. “Program ini bisa lebih masif dan tidak tergantung pada APBN dalam penyelenggarannya,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version