Menu
in ,

Indonesia-Tiongkok Bahas Peningkatan Kerja Sama BUMN

Indonesia dan Tiongkok (SASAC) Bahas Peningkatan Kerja Sama BUMN

FOTO: IST

Pajak.com, Wuyi – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Vice Chairman dari State-Owned Asset Supervision and Administration (SASAC), Mr. Ren Hongbin. Pertemuan yang dilakukan di Wuyi, Tiongkok, membahas peningkatan kerja sama BUMN antar kedua negara. Perlu diketahui, SASAC sendiri merupakan instansi pemerintah Tiongkok yang mengelola 97 BUMN Tiongkok.

“Saya bertemu dengan mereka untuk mempelajari bagaimana Tiongkok berhasil mereformasi dan mentransformasi BUMN mereka untuk menjadi lebih efisien, memberikan kontribusi yang maksimal untuk masyarakat, dan menjadi pemain kelas dunia,” ungkapnya dalam keterangan tertulis.

Ia menambahkan, peningkatan kerja sama BUMN Indonesia dan BUMN Tiongkok mempunyai misi dan visi yang sama untuk negaranya. “Sama dengan BUMN kita, BUMN Tiongkok juga memberikan kontribusi ke masyarakat selain membantu peningkatan penerimaan negara,” tambahnya.

Namun, terdapat perbedaan yang mencolok antara BUMN Tiongkok dan BUMN Indonesia terkait kapasitas BUMN masing-masing negara. Hal ini terlihat dalam daftar 500 perusahaan dari 2020 Forbes Global 2000, 48 diantaranya BUMN Tiongkok yang dikelola SASAC, sedangkan BUMN Indonesia baru ada dua di daftar itu yaitu BRI dan Mandiri.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan dialog dan membuat platform kerja sama BUMN antar kedua negara yang lebih konkret. Untuk mewujudkan kerja sama yang berkelanjutan, SASAC mengundang kementerian BUMN dan BUMN Indonesia untuk melakukan pertemuan rutin dengan mereka dan BUMN Tiongkok. Selanjutnya, SASAC dan kementerian BUMN akan meninjau beberapa proyek kerja sama di sektor ketenagalistrikan dan kerjasama investasi perikanan kelas dunia untuk wilayah Timur Indonesia.

Selain itu, Erick juga bertemu dengan perwakilan dari CBL yang merupakan konsorsium Tiongkok yang terdiri dari Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL), Brunp, dan Lygend. Konsorsium ini bermitra dengan konsorsium BUMN yang terdiri dari MIND ID, Pertamina, PLN, dan Antam untuk pengembangan EV Battery.

Dalam pertemuan tersebut Menteri BUMN memastikan CBL berkomitmen dalam kerja sama dan segera menindaklanjuti nota kesepahaman yang telah ditandatangani sebelumnya. “Saya tegaskan proyek investasi ini didukung penuh oleh pemerintah karena akan memberikan nilai tambah yang besar bagi sektor pertambangan kita. Skema kerja sama ini tidak hanya membuat Indonesia menjadi pasar, tapi dengan transfer teknologi kita akan menjadi pemain EV Battery kelas dunia,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version