Menu
in ,

Indonesia Punya Cadangan Metan Hidrat untuk 800 Tahun

Indonesia Punya Cadangan Metan Hidrat untuk 800 Tahun

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Indonesia memiliki ‘harta karun’ di sektor minyak dan gas (migas) nonkonvensional yang belum tersentuh, yakni metan hidrat. Namun, sumber daya yang diperkirakan bisa digunakan selama 800 tahun belum tersentuh.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, Indonesia memiliki potensi cadangan metan hidrat yang volumenya diperkirakan mencapai lebih dari 850 kaki kubik (Trilliun Cubic Feet/TCf). Ia berharap, potensi sumber daya tersebut bisa dikembangkan dan menjadi sumber alternatif baru untuk mendukung ketahanan energi nasional di masa mendatang.

Menurut Arifin, jumlah tersebut setara dengan delapan kali lipat cadangan gas alam saat yang ada saat ini sehingga bisa mendukung ketahanan energi nasional. Apalagi arah kebijakan nasional saat ini di antaranya melakukan transisi energi, dari energi fosil menjadi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang lebih bersih, minim emisi, dan ramah lingkungan.

Guru Besar Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB Doddy Abdassah mengatakan, metan hidrat adalah gas hidrat berbentuk kristal es dengan molekul air membentuk struktur seperti kurungan atau clathrate, sehingga memiliki rongga yang dapat terisi oleh molekul gas. Molekul-molekul air itulah yang menjebak molekul hidrokarbon, bisa berupa metana, C2, C3 ada juga CO2.

“Gas hidrat ini sering disebut dengan fire ice karena bentuknya seperti es, tetapi bisa terbakar,” kata Doddy dikutip dari rekaman webinar “Legal and Policy Framework For the Development of Offshore Methane Hydrate as the Indonesia’s Future Transitional Clean Energi”, Rabu (9/6/2021).

Doddy membandingkan, deposit gas alam mencapai 13.000 triliun kaki kubik (TFC). Sementara deposit gas hidrat di darat saja mencapai 5.000 – 12.000.000 TCF dan di bawah laut 30.000 – 49.000.000 TCF. Menurutnya, gas hidrat adalah sumber daya hidrokarbon nonkonvensional terbesar di bumi dan diperkirakan 50 persen deposit hidrokarbon tersimpan dalam bentuk gas hidrat.

Berdasarkan data Badan Litbang ESDM, dua area diketahui menjadi tempat akumulasi gas hidrat itu yaitu area permafrost di sekitar Kutub Utara dan sea beds di laut dalam. Namun demikian, Indonesia juga punya potensi gas hidrat ini. Berdasarkan survei di awal tahun 2004, Indonesia berhasil menemukan sumber daya metan hidrat sebesar 850 TCF. Berada di dua lokasi utama yaitu perairan Selatan Sumatera sampai ke arah Barat Laut Jawa (625 TCF) dan di Selat Makassar Sulawesi (233,2 TCF).

Merujuk kepada peta topografi dasar laut Indonesia, banyak sea beds pada area laut dalam Indonesia diperkirakan memiliki akumulasi gas hidrat dengan nilai volumetrik yang sangat besar. Analisis berdasarkan data seismik menunjukkan bahwa gas hidrat tersebar di daerah lepas pantai Simeuleu, Palung Mentawai, Selat Sunda, Busur Depan Jawa, Lombok Utara, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Aru, Misool, Kumawa, Wigeo, Wokam dan Salawati. Daerah lain yang diperkirakan memiliki potensi gas hidrat adalah Laut Flores, Teluk Bone, Laut Sawu, Laut Timor, lepas pantai selatan Banggai, Laut Banda, Laut Seram, Laut Maluku, dan lepas pantai utara Papua.

Doddy menjelaskan, gas hidrat ini sudah mature. Penelitian terkait gas hidrat tersebut sudah dilakukan sejak lama dan sudah siap diproduksikan. Proyek uji coba (pilot test) pernah dilakukan di Nankai Trough Jepang. Berdasarkan data Balitbang ESDM, uji coba juga pernah dilakukan di sejumlah negara seperti Tiongkok, Korea, India, Kanada, Amerika Serikat, dan Rusia.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version