Menu
in ,

Indonesia dan Rusia Jalin Kerja Sama Bidang Pertanian

Pajak.com, Jakarta – Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) dan Rusia berkomitmen menjalin kerja sama bidang pertanian. Kerja sama itu meliputi kerja sama teknis, riset, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), promosi bersama serta peningkatan investasi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kedua negara saat ini sedang menyusun Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama bidang pertanian sebagai payung hukum untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan kerja sama sektor pertanian,

“MoU ini sekaligus menjadi landasan bagi otoritas pertanian antar-kedua negara untuk membentuk Kelompok Kerja Tingkat Pejabat Teknis (Working Group on Agriculture) yang akan menyusun rencana aksi implementasi yang bersifat konkret dari berbagai komitmen kerja sama yang disepakati kedua negara,” ujar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan resmi Kementan, dikutip Sabtu (22/5/21).

Duta Besar Rusia, Y.M. Lyudmila Georgievna Vorobieva menyampaikan bahwa Indonesia dan Rusia saat ini tengah mengembangkan kerja sama dalam bidang pertanian mengingat secara ekonomi kedua negara dapat saling mendukung satu sama lain.

“Indonesia dan Rusia memiliki perbedaan musim dan kondisi alam, sehingga sumber daya alam yang dihasilkan dapat saling melengkapi, seperti kami membutuhkan palm oil produk Indonesia dan sebaliknya Indonesia membutuhkan gandum dari kami, “ ungkap Y.M. Lyudmila Georgievna Vorobieva.

Menurut Lyudmila Georgievna Vorobieva, pemerintah Indonesia dinilai sangat baik dalam mendukung sektor pertanian. Hal ini terbukti dari kontribusi besar yang diberikan sektor pertanian bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya di masa pandemi Covid-19.

Menurut data yang dihimpun, ekspor utama produk pertanian Indonesia ke Rusia yaitu kelapa sawit mencapai 467 juta dollar AS, kelapa 40 juta dollar AS, kakao 39 juta dollar AS, kopi 37 juta dollar AS, dan karet senilai 32 juta dollar AS. Sementara impor utama Indonesia dari Rusia yaitu gandum sebanyak 16 juta dollar AS, ketumbar 6 juta dollar AS, gula tebu 2 juta dollar AS, obat hewan 3 juta dollar AS, dan sayuran olahan 70 ribu dollar AS.

“Indonesia mengalami surplus perdagangan sektor pertanian dengan Rusia sebesar 624 juta dollar AS. Total nilai perdagangan sektor pertanian Indonesia – Rusia mencapai 677 juta dollar AS,” jelas Mentan Syahrul.

Untuk itu Syahrul berharap dukungan dari Duta Besar Rusia untuk dapat membantu memfasilitasi percepatan persetujuan akses pasar beberapa komoditas pertanian Indonesia ke pasar Rusia.

Selain kerja sama ekspor dan impor produk pertanian, kerja sama ini juga menjadi kesempatan bagi kedua negara dalam melakukan transfer teknologi yang dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.

“Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya dan memiliki potensi sangat baik sehingga kami harap potensi tersebut dapat bermanfaat bagi Indonesia dan Rusia dalam menjalin kerja sama,” tambahnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version