Menu
in ,

BSI Siap Implementasi Kunci Akselerasi Perbankan Syariah

BSI Siap Implementasi Kunci Akselerasi Perbankan Syariah

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus melakukan akselerasi dan inovasi untuk memperkuat pondasi bank syariah. Wakil Direktur Utama 2 PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Abdullah Firman Wibowo mengungkapkan bahwa BSI sedang menyiapkan tujuh kunci akselerasi perbankan syariah untuk mendukung hal tersebut.

“BSI terus mengimplementasikan tujuh kunci akselerasi perbankan syariah yang harus kuat. Mulai dari sisi IT dan digital, peningkatan kapasitas SDM di seluruh elemen pegawai bank syariah sehingga mampu menjadi finansial konsultan bagi nasabah dan investor, fokus membangun sektor ekosistem halal, business model, sinergi dan kolaborasi, dukungan dari segenap pemangku kepentingan, serta literasi perbankan syariah,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/01).

Ia menambahkan, BSI optimistis bahwa keberadaan bank syariah menjadi energi baru karena memiliki tiga pilar kekuatan dan uniqueness. Pertama, prinsip bagi hasil yang membuat perbankan syariah resilience di tengah kondisi ketidakpastian. Kedua, asset based financing yang memiliki underlying/ jaminan aset yang jelas, sehingga dari sisi bank memiliki kekuatan dari sisi hukum dan akad. Ketiga, demand masyarakat yang tinggi untuk merasakan pengalaman bertransaksi sesuai prinsip syariah.

“Hal ini semakin dikuatkan oleh dukungan pemangku kepentingan melalui berbagai peraturan yang mendukung kemajuan ekonomi syariah di Indonesia. Diantaranya penerapan LKS Qonun Aceh, pilihan dan kebebasan yang diberikan terkait pengelolaan finansial untuk payroll maupun fasilitas pembiayaan konsumer bagi ASN, TNI dan POLRI,” tambahnya.

Selain itu, Firman menjelaskan bahwa industri perbankan syariah di Indonesia merupakan salah satu sektor yang memiliki peluang pertumbuhan menarik secara global. Hal ini semakin didukung dengan populasi 209,1 juta penduduk muslim di Indonesia dan potensi industri halal mencapai Rp 4,375 triliun.

Dari sisi kinerja keuangan, per September 2021 lalu perbankan syariah menunjukan kinerja positif. Indikator aset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah tumbuh positif di atas perbankan nasional. Diantaranya dari sisi asset tumbuh 12,24 persen, pembiayaan tumbuh 7,48 persen serta DPK tumbuh 9,42 persen.

“Tantangan dan peluang perbankan syariah masih besar, namun demikian BSI optimistis dengan memberikan literasi perbankan syariah yang baik, sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pihak, penguatan IT dan akselerasi digital yang kuat akan membuat masyarakat memilih perbankan syariah sebagai pilihan utama” jelas Firman.

Tidak hanya itu saja, Firman pun mengatakan bahwa pihaknya akan terus membuka dan mengembangkan bisnisnya sehingga mampu menjadi bank syariah yang universal, modern dan inklusif.

“Dengan berbagai strategi menjadi beyond organik dengan membuka peluang pertumbuhan anorganik, beyond banking dengan membangun ekosistem ZISWAF, serta menjadi beyond Indonesia yang menjadikan BSI siap di kancah global,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version