Menu
in ,

5 Pembahasan Pertemuan Bilateral Jokowi dan Joe Biden

5 Pembahasan Pertemuan Bilateral Jokowi dan Joe Biden

FOTO: IST

Pajak.com, Skotlandia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joseph Robinette Biden (Joe Biden), di Scottish Event Campus (SEC), Glasgow, Skotlandia, pada (1/11), pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam ini melakukan pembahasan lima topik utama.

Pertama, Indonesia menghargai kerja sama bidang kesehatan selama pandemi mulai dari penerimaan stok vaksin melalui mekanisme dose-sharing, ventilator, obat-obatan teurapeutik, hingga alat kesehatan lainnya.

“Indonesia tertarik untuk menjadi bagian dari rantai pasok global di bidang kesehatan melalui pembangunan industri kesehatan Indonesia,” kata Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, pada (2/11).

Kedua, Jokowi menyampaikan pentingnya untuk memperkuat kerja sama ekonomi terutama dalam pengembangan ekonomi hijau. Jokowi meyakinkan kepada Joe Biden bahwa Indonesia dapat menjadi mitra kerja sama ekonomi yang andal.

Ketiga, terkait perubahan iklim. Jokowi kembali menekankan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon. Indonesia telah menunjukkan hasil yang baik dalam menurunkan tingkat deforestasi secara signifikan dan tingkat kebakaran hutan yang berada pada titik paling rendah dalam 20 tahun.

“Saya akan restorasi hutan bakau hingga 600 ribu hektare dalam tiga tahun ke depan. Ini akan menjadi konservasi hutan mangrove terbesar di dunia,” jelasnya.

Dalam sektor energi, Jokowi menyebut telah mencanangkan transformasi Indonesia menuju energi baru dan terbarukan (EBT), serta mengakselerasi pengembangan ekonomi berbasis teknologi hijau.

Oleh sebab itu, Indonesia mengajak AS untuk melakukan investasi di bidang EBT, termasuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai litium.

“Saya harapkan dukungan AS melalui investasi yang mempercepat transisi energi, khususnya teknologi rendah karbon. Di sektor energi kami juga terus melangkah maju. Dengan pengembangan ekosistem mobil listrik, pembangunan pembangkit listrik tenaga surya terbesar di Asia Tenggara, pemanfaatan energi baru terbarukan termasuk biofuel, serta pengembangan industri berbasis clean energy termasuk pembangunan kawasan industri hijau terbesar di dunia, di Kalimantan Utara,” jelas Jokowi.

Keempat, mengenai Presidensi G20 Indonesia. Jokowi sangat menghargai dukungan AS terhadap presidensi Indonesia yang mengambil tema “Recover Together, Recover Stronger”. Menurutnya, inklusivitas akan menjadi kunci presidensi Indonesia tahun 2022.

Indonesia ingin mendorong kerja sama konkret di sejumlah sektor utama, seperti memastikan transisi digital yang inklusif bagi pertumbuhan dan pembangunan, mendorong investasi dan alih teknologi rendah karbon yang terjangkau, serta keuangan inklusif khususnya bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), perempuan, dan kelompok rentan.

“Kita harus jadikan G20 relevan tidak saja bagi anggotanya, tapi juga bagi dunia utamanya negara berkembang,” kata Jokowi.

Kelima, Jokowi dan Joe Biden juga bertukar pikiran mengenai berbagai isu internasional, antara lain soal demokrasi dan krisis yang terjadi di Afghanistan, Palestina, dan Myanmar.

Dalam pembahasan pertemuan bilateral bersama Joe Biden, Jokowi didampingi oleh  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version